SUARA TRENGGALEK – Dinas Pendidikan Jawa Timur resmi meniadakan kegiatan wisuda atau purnawiyata untuk jenjang SMA dan SMK. Kebijakan ini tertuang dalam surat edaran bernomor 000.1.5/1506/101.5/2025 yang ditandatangani pada 6 Maret 2025.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jawa Timur, Aries Agung Paewai, mengungkapkan kebijakan ini diambil sebagai respons atas keresahan masyarakat terkait biaya tinggi yang sering kali membebani orang tua murid saat acara kelulusan.

Wisuda Ditiadakan untuk Kurangi Beban Orang Tua
“Kami menyadari bahwa kelulusan seharusnya menjadi momen bahagia bagi seluruh siswa tanpa memberatkan pihak manapun. Namun, kita juga ingin kegiatan ini tidak menjadi beban finansial bagi orang tua,” ujar Aries, Minggu (9/3/2025).
Aries menekankan bahwa satuan pendidikan dilarang melaksanakan wisuda atau purnawiyata di luar lingkungan sekolah dengan alasan apapun. Selain itu, tidak boleh ada penarikan biaya atau kewajiban menggunakan pakaian formal seperti jas atau kebaya kecuali ada donatur yang memberikan bantuan secara sukarela tanpa mengikat.
Dorongan untuk Kegiatan Kelulusan yang Kreatif dan Inovatif
Sebagai pengganti wisuda, Aries mengajak sekolah untuk mengadakan kegiatan kelulusan yang lebih sederhana namun tetap bermakna. Kegiatan bisa dilakukan per kelas atau satu angkatan dengan konsep kreatif dan inovatif yang tidak membebani siswa maupun orang tua.
“Kami berharap, dengan imbauan ini, lahir banyak ide segar untuk merayakan kelulusan dengan cara yang hangat, bermakna, dan nyaman untuk semua pihak,” terangnya.
Kebijakan ini disambut positif oleh banyak pihak, terutama kalangan orang tua murid yang sebelumnya merasa terbebani biaya tinggi untuk acara kelulusan. Dengan langkah ini, diharapkan momen kelulusan tetap menjadi kenangan indah tanpa mengorbankan kondisi finansial keluarga.

Harapan untuk Kelulusan yang Lebih Berkesan
Aries menegaskan bahwa kebijakan ini dibuat demi menjaga ketenangan dan kekondusifan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan. Ia berharap seluruh satuan pendidikan bisa beradaptasi dan mendukung penuh kebijakan ini demi terciptanya kelulusan yang lebih baik.
“Kelulusan harus menjadi momen yang membekas di hati semua pihak. Kebahagiaan siswa dan keluarga adalah prioritas utama,” pungkasnya.