SUARATRENGGALEK.COM – Polres Trenggalek gencar lakukan sosialisasi dengan menyasar pelajar. Mengingat saat ini kalangan pelajar menjadi perhatian khusus dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Dalam edukasi kali ini, Polantas Trenggalek menggunakan berbagai metode yang terbilang unik karena tidak hanya sebatas ceramah dengan suasana yang formal seperti layaknya pembelajaran dalam kelas.
“Saat ini kita menggunakan metode yang lebih menyenangkan dan pelajar lebih mudah memahami,” kata Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranu Dikarta, melalui Kasatlantas AKP Agus Prayitno, Jum’at (23/8/2024).
AKP Agus menyampaikan hari ini, Unitkamsel Satlantas Polres Trenggalek menyambangi SMP negeri 6 Trenggalek. kehadiran para petugas ini disambut oleh guru maupun tenaga pendidik setempat.
Dengan mengisi jam istirahat di sekolah tersebut, menjadikan penyampaian kepada siswa-siswi terasa nyaman, karena lebih banyak berada di kantin dan spot lainnya seperti taman sekolah dan lain-lain.
“Sembari berbincang, kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh petugas menyampaikan berbagai hal khususnya tentang kelalulintasan,” ungkapnya.
AKP Agus Prayitno juga menegaskan, pola edukasi memang harus menyesuaikan dengan tingkatan usia dari anak-anak.
Dengan berbincang secara langsung didukung dengan suasana yang santai dinilai lebih menyenangkan dan lebih mudah diterima.
“Kalau situasi formal, anak-anak justru gampang bosan, dengan interaksi seperti ini, saya kira lebih efektif,” jelasnya.
Demikian pula dengan materi yang disampaikan, tidak terlalu fokus kepada aturan sebagaimana teks dalam undang-undang tetapi diungkapkan dengan bahasa-bahasa kekinian serta contoh kongkrit yang kerap ditemui sehari-hari berikut dampak yang ditimbulkan.
Seperti misalnya bagaimana dampak tidak menggunakan helm bagi keselamatan, pelanggaran rabu, marka maupun lampu lalu lintas saat berkendara. Dari sistu, pelajar bisa berfikir kritis untuk kemudian mematuhi.
Masih kata AKP Agus, edukasi tertib berlalu lintas harus terus ditanamkan kepada generasi Z maupun generasi Alpha. Menurutnya, mereka adalah generasi masa depan Indonesia yang sudah selayaknya dilindungi dan diperhatikan dengan baik.
Sehingga kedepan mereka bisa menjadi generasi yang mampu membawa perubahan dan peopor keselamatan berlalu lintas. Disamping itu jika dilihat dari data, keterlibatan usia pelajar baik kecelakaan maupun pelanggaran lalu lintas di Kabupaten Trenggalek masih cukup tinggi.
“Gencarnya edukasi dan sosialisasi ini diharapkan tumbuh generasi-gerasi muda yang tidak hanya cerdas dan tangguh tetapi juga menjadikan tertib berlalu lintas sebagai cerminan budaya dan peradaban,” pungkasnya. (*)