SUARA TRENGGALEK – Pasar hewan di Trenggalek yang ditutup pada 4 pekan lalu resmi dibuka kembali sejak 4 Februari 2025, meski dibuka kembali, namun masih dibatasi untuk transaksi jual beli kambing dan domba.
Keputusan pembukaan pasar hewan ini dilaksanakan berdasarkan surat dari Kepala Dinas Peternakan Joko Susanto, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi serta perkembangan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Komidag Kabupaten Trenggalek, Saniran menyampaikan jika pembukaan pasar hewan masih bersifat terbatas. Saat ini, hanya kambing dan domba yang diperbolehkan masuk ke pasar, sementara perdagangan sapi dan kerbau masih dilarang.
“Kami menerima surat dari Pak Joko pada 3 Februari, yang memberikan kesempatan bagi pasar hewan untuk dibuka kembali, tetapi hanya untuk kambing dan domba,” ujar seorang perwakilan petugas pasar.
Pihaknya telah mengumumkan keputusan ini kepada para petugas pasar, pedagang, serta peternak. Namun, pembukaan pasar bersifat situasional dan bisa kembali ditutup sewaktu-waktu jika ada peningkatan kasus PMK.
“Tapi alhamdulillah, sampai saat ini kondisinya aman,” tambahnya.
Terkait retribusi, rata-rata pendapatan pasar dari sektor ini setiap bulan mencapai 8 hingga 9 juta rupiah. Namun, jumlahnya fluktuatif tergantung kondisi, terutama dengan adanya wabah PMK yang mempengaruhi jumlah ternak yang masuk ke pasar.
Pemerintah daerah terus memantau perkembangan PMK dan akan menyesuaikan kebijakan sesuai dengan situasi yang berkembang.
