SUARA TRENGGALEK – Tanah menjadi hal penting dalam budi daya tanaman pertanian. Dimana media tanah harus memiliki unsur hara yang cukup untuk tanaman agar dapat bisa tumbuh dengan ideal.
Pada sektor peternakan sangat berperan menghasilkam limbah kotoran ternak yang dapat bermanfaat sebagai pupuk kandang dan diolah menjadi pupuk bokashi padat yang menyuburkan tanaman.
“Salah satu limbah kotoran yang dapat dimanfaatkan untuk pupuk bokashi padat adalah kotoran atau feses domba,” kata Kuswandi selaku Penyuluh Pertanian BPP Pule, yang sekaligus sebagai Mahasiswa RPL Politeknik Pembangunan Pertanian Malang.
Dijelaskan Kuswandi bahan pembuat pupuk bokashi padat ialah bahan organik, mudah didapat, yang paling menguntungkan adalah murah bahkan gratis serta mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman.
Seperti halnya pupuk kandang, maupun sisa tanaman juga bisa dijadikan bahan dasar pupuk bokashi padat. Karena memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, akan lebih baik bila kita mempelajari kandungan unsur hara pada setiap bahan yang anda gunakan.
“Semakin beragam bahan yang di gunakan maka semakin kompleks kandungan nutrisinya nanti,” tutur Kuswandi.
Masih menurut Kuswandi, selain itu dapat pula memanfaatkan limbah organik industri dan rumah tangga seperti sisa sayuran, nasi basi, ampas kelapa, ampas tahu serta bahan lainnya. Biasaya bahan yang di peroleh terutama dari jenis sisa tanaman masih dalam ukuran panjang atau besar.
Hal ini akan memperlama proses penguraian mikroorganisme nantinya,sehingga perlu dilakukan penghalusan ukuran yakni dengan cara mencincangnya menjadi ukuran yang kecil-kecil (halus). Selain itu hal ini juga akan lebih efisiensi tempat , karena lebih mudah dikumpulkan dan dipadatkan,
“Setelah melalui kegiatan penyuluhan dengan ceramah dan cara pembuatan pupuk bokashi padat dillakkan evauasi dan hasilnya ada peningkatan sikap petani,” ucapnya.
Terutama terhadap pembuatan pupuk bokashi padat dan selanjutnya di uji coba lapangan selanjutnya akan dikenalkan ke Petani. Selanjutnya, dipraktekkan dari bahan yang sudah dihaluskan kemudian dicampur dan diaduk menjadi satu hingga tercampur merata.
Keberhasilan pembuatan Pupuk Bokashi yang sudah jadi dapat dilihat dari bentuk adonan menjadi semakin lembut dan menyusut. Bahkan lebih ringan dari sebelumnya, warna berubah menjadi coklat kehitaman dan tidak berbau, kadang tercium berbau khas seperti berbau tape.
“Kalau tercium bau busuk maka sangat tidak baik bagi tanaman karena mengandung patogen dan senyawa kimia yang berbahaya,” tuturnya.
Diimbuhkan Kuswandi, untuk pembuatan pupuk bokashi dari limbah ternak, waktu yang diperlukan untuk membuat bokashi skala besar dan skala kecil sama saja, yang membedakannya adalah volume bahan bakunya saja, Pupuk bokashi ini memiliki unsur hara yang makro dan mikro yang lengkap.
Pupuk organik bokashi memiliki keunggulan dan manfaat, yaitu meningkatkan populasi, keberagaman, dan aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan, menekan perkembangan patogen (N, P, dan K). Selain itu, unsur mikro yang terkandung seperti: Ca, Mg, B, S dan lain-lain, mampu menetralkan pH tanah.
“Juga dapat menambah kandungan humus tanah, meningkatkan granulasi atau kegemburan tanah, meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik,” pungkasnya.