BISNIS

Kain Tenun Ikat Asli Trenggalek Tentang Histori dan Esksistensi

×

Kain Tenun Ikat Asli Trenggalek Tentang Histori dan Esksistensi

Sebarkan artikel ini
Kain tenun ikat asal Trenggalek perjuangan Histori
Proses produksi kain tenun ikat asli Trenggalek.

SUARA TRENGGALEK – Ciri khas kebudayaan timur masih banyak dipertahankan masyarakat hingga saat ini. Seperti yang ada di Desa Buluagung, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Salah satunya kain tenun ikat dengan mempertahankan histori menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang masih tetap eksis. Ini merupakan kearifan lokal.

“Tenun ikat ini bagian dari meneruskan cita-cita mendiang sang ayah,” kata Rohmad Ismal seorang penenun kain ikat Trenggalek.

Produksi Kain Tenun Ikat Trenggalek

Rohmad juga menyampaikan meski terbilang baru di Kabupaten Trenggalek menjadi satu-satunya yang masih eksis menenun menggunakan ATBM.

Dalam produksi kain tenun ikat yang diberi nama ‘Telaga Sari’ banyak menghiasi hati konsumen. Alhasil, hingga saat ini segmen pasar tenun ikat kami masih terus menunjukkan perkembangan yang sangat positif.

“Meskipun tenun ikat di Trenggalek sendiri belum terlalu familiar seperti daerah lain,” ucapnya.

Diimbuhkan Rohmad, produksi tenun ikat miliknya justru melancong ke berbagai luar daerah, seperti Jakarta, Surabaya, Malang dan beberapa kota/kabupaten lainnya.

“Bahkan, konsumen tenun ikat miliknya pernah menjamah hingga ke Negeri Jiran,” paparnya.

Pasar Kain Tenun Ikat Trenggalek

Sedangkan untuk konsumen di daerah sekitar juga banyak yang melirik hasil produksi kain tenun menggunakan ATBM ini.

Juga para pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, kemudian ada juga masyarakat sekitar.

“Segmen pasar di daerah memiliki andil yang positif juga untuk mempertahankan historisnya,” katanya.

Lebih lanjut Rohmad menuturkan, sejak kecil dirinya sudah tak asing lagi dengan tenun ikat menggunakan ATBM. Karena ayahnya dulu juga berkecimpung di produksi kain tenun ikat.

Mempertahankan Cita-cita Orang Tua

Pada waktu tinggal di Kota Kediri, di Kelurahan Bandar Kidul tepatnya pada sentra tenun ikat. Sejak kecil ia sudah diajari mendiang sang ayah belajar menenun.

“Jadi usai lulus SMA sekitar tahun 1995, saya sudah mahir menenun meskipun acap kali hasil produksinya masih belepotan, namun tak membuat patah semangat,” ungkapnya.

Dari berbekal keuletan dan ketelatenan, lanjut Rohmad, menjadi kunci utama menenun selain modal kreativitas. Prosesnya untuk 1 potong berukuran 2,5 meter di kali 92 centimeter membutuhkan waktu hingga satu hari.

Tenun ikat itulah yang nantinya akan disulap menjadi ragam produk, misalnya kemeja hingga kain sarung. Terkait dengan harga, selain penggunaan jenis benang yang dipilih, corak dan pola turut mempengaruhi harga.

“Harganya berwariasi, mulai Rp 190 ribu yang katun, kemudian ada juga yang harga Rp 600 ribu yang sutra, juga ada sutra, semi sutra, katun, dan lain sebagainya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 dolar berapa rupiah.
BISNIS

Konversi mata uang 1 dolar berapa rupiah. Diduga akibat Google Search eror menjadikan konversi mata uang dolar ke rupiah menjadi 8 ribu.