SUARATRENGGALEK.COM – Kabupaten Trenggalek resmi meluncurkan program Integrasi Layanan Primer (ILP). Program itu sendiri merupakan layanan kesehatan pokok yang terintegrasi dan berfokus pada tiga hal.
Meliputi siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan, perluasan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat kalurahan dan padukuhan, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat.
Usai peresmian di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin mengatakan sasaran program ini adalah ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja, usia dewasa dan lansia.
Kemudian juga pengendalian penyakit menular dan layanan lintas klaster. Ini jadi penting karena dengan adanya integrasi layanan yang oke ini dibutuhkan dukungan dari semua pihak salah satunya para kepala desa.
“Ada opini pekerjaan Posyandu, kader-kader kesehatan bertambah dengan adanya ILP,” ungkapnya, Selasa (30/7/2024).
Agar tidak menumpuk pekerjaan rumah atas masalah itu, maka biar kader-kader kesehatan itu pekerjaannya tidak nambah, beri edukasi ke masyarakat untuk melakukan self assessment terhadap kegiatan mereka. itu menjadi penting.
Diharapkan dengan adanya edukasi kesehatan dengan melibatkan PKK, organisasi wanita seperti Fatayat, Muslimat dan organisaai yang lain, masyarakat sendiri punya kesadaran menjaga kesehatannya.
“Prioritasnya fokus integrasi layanan primer kepada mereka yang paling rentan terlebih dahulu,” ungkapnya.
Bukan hanya kelas secara ekonomi miskin, namun fokus bagaimana remajanya sseha. Kemudian bagaimana ketika ibu hamil resiko tinggi, kemudian bagaimana lansia.
Daerah mempunyai program yang sehat yang dibayar, Dapur Cinta dan yang lainnya. Program-program tersebut harus bisa tepat sasaran.
Harapannya nanti dengan adanya ILP ini derajad kesehatan lebih meningkat. Saya mendukung dan saya minta desa-desa nanti semuanya menyelenggarakan Posyandu ILP ini.
“Sekarang masih 84 dari 157 Desa/ Kelurahan. Saya ucapkan terimakasih kasih kepada yang sudah menjalankan,” tutup Gus Ipin.