SUARA TRENGGALEK – Ramadhan adalah bulan istimewa bahkan paling istimewa dan paling utama, karena Allah Taala dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah mengkhususkannya dengan beragam keistimewaan dan bermacam-macam keutamaan serta kelebihan yang tidak terdapat di bulan-bulan yang lain.
Dan karenanya, Ramadhan merupakan salah satu momentum paling istimewa dan paling utama, serta paling kondusif bagi kaum muslimin, secara individual maupun komunal, untuk melakukan upaya menanam, memperbaharui dan menguatkan diri mencapai tingkat ruhiyah, tanggung jawab dan pengorbanan yang lebih tinggi.
Tingginya tingkat ruhiyah seseorang akan berindikasi pada kesolidan aqidahnya, disiplinya dalam beribadah dan kelurusan perilakunya. Orang yang aqidahnya solid selalu menggantungkan hidupnya kepada Allah.
Orang yang ibadahnya disiplin selalu memperhatikan kesesuaian amaliyahnya dengan tuntunan Rosulullah. Sedangkan akhlak atau perilaku yang lurus itu buah dari kesolidan aqidah dan disiplinnya seseorang dalam ibadah. Jadi orang yang aqidah dan ibadahnya baik pasti akhlak atau perilakunya baik.
Sedangkan tingginya tanggung jawab akan berindikasi pada perbaikan diri untuk terlepas dari azab neraka, baik secara pribadi maupun kolektif. Memandang siapa saja dengan pandangan saling kasih sayang.
Memandang orang kafir atau non muslim, orang munafiq, orang musrik, ahli bidah, ahli maksiyat sekalipun tetap dengan pandangan kasih sayang. Dia merasa bertanggungjawab dan terus berusaha untuk mengajak kembali ke jalan yang benar sehingga terlepas dari api neraka.
Bertambahnya semangat untuk berkorban; baik diri, harta, fikiran dan waktu berindikasi pada kecerdasan spiritualnya. Berkorban terus sampai kaya, tanpa menunggu kaya baru berkorban.
Berkorban terus sampai ikhlas, tanpa menunggu ikhlas baru berkorban. Berdakwah terus sampai alim, tanpa menunggu alim baru berdakwah. Beribadah terus sampai tua, tanpa menunggu tua baru beribadah.