SUARA TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten Trenggalek menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Green Blue Corporation, yang bergerak di bidang pemetaan topografi dan sistem informasi geografis (GIS).
Perusahaan ini akan membantu melakukan pemetaan wilayah Trenggalek untuk mendukung berbagai program strategis daerah.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menyatakan pemetaan ini penting untuk mendukung pembangunan infrastruktur tahan bencana dan mewujudkan target Net Zero Karbon.
“Basemap topografi Kabupaten Trenggalek akan digunakan untuk membangun infrastruktur tahan bencana, mempercantik kota, serta mengukur emisi karbon dalam rangka menuju net zero karbon,” ujar Nur Arifin, Senin (16/6/2025).
Green Blue Corporation juga memperkenalkan teknologi pemantauan kualitas udara menggunakan Particulate Matter Meter, alat untuk mengukur konsentrasi partikel berbahaya di udara (PM).
Hasil pengukuran di Trenggalek menunjukkan angka di kisaran 12–19, jauh di bawah ambang batas 40, sehingga kualitas udara dinilai aman.
Namun demikian, Bupati mengingatkan warga untuk tidak membakar jerami pascapanen. Ia menyarankan agar sisa panen dimanfaatkan untuk silase atau pirolisis menjadi pupuk, guna menjaga kualitas udara.
“Jangan dibakar sisa hasil panennya, karena itu akan meningkatkan tingkat polusi. Padahal tadi dicek, tingkat polusinya bagus,” tegasnya.
Dalam rangkaian kunjungan, pihak Green Blue Corporation memaparkan program kerja mereka di Gedung Smart Center Trenggalek.
Mas Ipin kemudian mengajak tamu dari Korea Selatan tersebut berjalan kaki dari Alun-alun menuju Hutan Kota Trenggalek untuk memperkenalkan kondisi lingkungan daerah setempat.
Perwakilan Green Blue Corporation, Kim Jung Uk, menyampaikan kesan positif terhadap Trenggalek. “Silakan berkunjung ke Trenggalek karena ini kota yang sangat natural,” ujarnya.
