SUARA TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten Trenggalek resmi menandatangani kerja sama untuk memfasilitasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Trenggalek dalam hal keberangkatan, penempatan kerja, hingga pendidikan di Korea Selatan dan Jepang.
Pemkab Trenggalek menggandeng PT Solusi Terampil Global sebagai mitra resmi dalam mendampingi para calon PMI, serta BPR Jwalita sebagai penyedia skema pembiayaan, agar tidak ada warga yang terhambat karena persoalan biaya.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin atau yang akrab disapa Mas Ipin, menegaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk melindungi calon PMI dari praktik penipuan maupun kerugian saat bekerja di luar negeri.
“Kerja sama hari ini berfokus pada bagaimana kita memfasilitasi calon pekerja migran. Ini pahlawan devisa. Kami pastikan tidak ketipu, tidak boncos. Makanya, kerja sama ini disaksikan langsung oleh representatif dari Korea,” ujar Mas Ipin.
Mas Ipin menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa pemerintah tetap menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. Namun, jika ada kesempatan di luar negeri yang lebih baik, warga Trenggalek tetap didukung untuk mengejarnya.
“Hidup adalah pilihan. Kalau ada lowongan di luar negeri, kenapa tidak?” pungkasnya.

Pembiayaan Ringan, Fokus pada Pendidikan dan Perlindungan
Direktur Utama PT BPR Jwalita, Dwi Frai Dian Riani, mengungkapkan bahwa pembiayaan dilakukan melalui pinjaman dengan nominal antara Rp70 juta hingga Rp80 juta. Skema ini ditujukan untuk mendukung keberangkatan dan pendidikan calon PMI di Korea Selatan.
“Ini sebagai jembatan untuk anak muda di Trenggalek mencari ilmu dan bekerja di Korea. Kami siap membantu adik-adik yang ingin sekolah tapi terganjal biaya,” jelas Dwi Frai.
Menurutnya, kerja sama ini juga membuka peluang bagi pelajar yang ingin menempuh pendidikan di Korea dengan sistem yang lebih terstruktur dan terjamin.

Korea Selatan Lirik Trenggalek Jadi Kabupaten Favorit
Sementara, Direktur Utama PT Solusi Terampil Global, Lee Kyong Youn, mengapresiasi inisiatif Pemkab Trenggalek dalam membuka akses pendidikan dan pekerjaan di Korea.
Ia menyebut Trenggalek sebagai kabupaten favoritnya karena antusiasme tinggi dari para pemuda yang ingin belajar dan bekerja di luar negeri.
“Pak Bupati bikin MoU ini sebagai jembatan pendidikan dan pekerjaan di Korea. Dengan kerja sama ini, semuanya lebih mudah dan hemat. Kalau sudah sukses, kirim uang kembali, dan semoga Trenggalek semakin maju,” ujarnya.