BISNIS

Fantastis, Gaji Direktur SPBU Milik Pemkab Trenggalek Rp 6 Juta perbulan

×

Fantastis, Gaji Direktur SPBU Milik Pemkab Trenggalek Rp 6 Juta perbulan

Sebarkan artikel ini
SPBU Milik Pemkab Trenggalek
Operator SPBU Milik Pemkab Trenggalek saat melayani pembeli.

SUARA TRENGGALEK – Ketua Komisi II DPRD Trenggalek, Mugianto melontarkan kritik keras terhadap kinerja PT Jwalita Energi Trenggalek (JET), khususnya dalam pengelolaan bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Ia menilai manajemen perusahaan milik daerah tersebut lemah dan jauh dari kata profesional, meski Direktur saat ini sudah mengelola usaha selama tiga tahun.

Dalam rapat bersama, Mugianto menyoroti minimnya kontribusi PT JET terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Meski total penyertaan modal dan aset perusahaan mencapai Rp 13,1 miliar, perusahaan hanya menyetor sekitar Rp 100 juta lebih ke PAD pada tahun 2024.

“Dengan pendapatan kotor bulanan sekitar Rp 160 juta dan pengeluaran hingga Rp 140 juta, perusahaan disebut gagal menjalankan bisnis secara efisien,” ungkapnya, Jumat (11/4/2025).

Direktur Harus Dievaluasi

Mugianto juga merekomendasikan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen, terutama posisi direktur yang dinilai tidak menunjukkan kinerja signifikan dalam tiga tahun terakhir.

“Kalau memang tidak bisa dipertahankan, ya pemerintah daerah harus ambil langkah tegas. Ini bentuk kegagalan manajemen,” tegas Ketua Komisi II.

Ia juga menolak rencana ekspansi bisnis PT JET ke sektor lain. Menurutnya, perusahaan belum mampu menyehatkan bisnis inti, yakni SPBU, sehingga tidak layak untuk memperluas usaha.

“Sehatkan dulu bisnis utamanya. Jangan bicara ekspansi kalau usaha pokoknya saja belum berhasil,” tambahnya.

Gaji Karyawan PT JET

Sementara itu, Direktur PT JET, Mardianto Harahap dalam rapat tersebut mengaku jika sebagai Direktur dirinya menerima gaji pokok Rp 6 juta per bulan, sementara komisaris digaji Rp 3 juta perbulan dan gaji operator SPBU sekitar Rp 2,3 juta per bulan.

“Dengan rincian ada 18 pegawai SPBU, 3 staf manajemen, 5 tenaga sales, serta 2 pekerja outsourcing,” ungkapnya.

Sedangkan berdasarkan data yang disampaikan pihak PT kepada Komisi II secara keseluruhan beban gaji karyawan PT JET mencapai Rp 1.061.657.760 dengan jumlah personel sebanyak 26 orang.

Data Keuangan 2024, Laba Tipis Beban Tinggi

Berdasarkan data diberikan pihak PT kepada Komisi II, berikut rincian keuangan PT JET tahun 2024:

Volume usaha: Rp 13.148.544.235 dengan rincian:
• Kas dan setara kas: Rp 328.256.923
• Piutang usaha: Rp 160.511.412
• Persediaan: Rp 749.622.473
• Aset tetap bersih: Rp 11.197.758.047
• Aset lainnya: Rp 712.395.416
• Laba bersih: Rp 165.376.058

Sedangkan penjualan BBM tercatat Rp 60.936.577.322 pertahun, dengan beban pokok penjualan Rp 58.978.466.269. Beban usaha tercatat Rp 1.746.698.689, dengan beban karyawan terbesar yakni Rp 1.061.657.760.

Dengan angka-angka tersebut, DPRD Trenggalek menilai performa PT JET belum layak dikatakan menguntungkan, bahkan lebih cenderung merugi. Evaluasi menyeluruh terhadap manajemen menjadi langkah yang dianggap perlu demi menyelamatkan investasi daerah.