PERISTIWA

Penggilingan Tebu di Trenggalek Terbakar, Diduga Api Tungku Belum Padam

×

Penggilingan Tebu di Trenggalek Terbakar, Diduga Api Tungku Belum Padam

Sebarkan artikel ini

SUARA TRENGGALEK – Penggilingan tebu di Desa Tanggaran terbakar pada, Jumat (27/9/2024) sekitar pukul 22.52 Wib.

Akibat kejadian itu, pemilik Hanggono warga RT 08 RW 01 Desa Tanggaran Kecamatan Pule tersebut mengalami kerugian hingga puluhan juta.

“Kronologi kebakaran bermula saat karyawan pukul 17.00 WIB selesai melaksanakan penggilingan tebu,” ungkap Kasat Pol PP dan Damkar Trenggalek Habib Solehudin menjelaskan.

Habib juga menyampaikan dalam proses produksi pembuatan gula tersebut menggunakan kayu bakar. Dari situ, kemungkinan setelah selesai pembuatan gula, api belum keadaan mati total.

“Dugaan sementara api belum mati, akhirnya api menyambar sisa sepah tebu di lokasi,” tutur Habib.

Sepengetahuan warga sekitar pukul 22.30 WIB, tempat penggilingan tebu sudah terbakar dan warga berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya.

Karena tidak dapat dipadamkan akhirnya menghubungi Damkar Trenggalek. Setelah mendapatkan aduan tersebut, petugas damkar gerak cepat menerjunkan personel.

“Sebanyak 19 anggota damkar dan 2 unit mobil damkar dan 2 unit water supply di terjunkan ke lokasi,” tuturnya.

Diimbuhkan Habib, proses pemadaman api oleh petugas damkar bisa memadamkan api selama 5 jam. Mengingat dalam memadamkan api petugas damkar membutuhkan banyak air.

“Butuh waktu lama dan air yang banyak dalam pemadaman tersebut dikarenakan api membakar sepah atau sekam tebu yang tebal,” tegasnya.

Diterangkan Habib, dalam proses pemadaman api di lokasi, tercatat petugas membutuhkan 84 ribu air yang dikeluarkan untuk memadamkan api.

Sedangkan objek yang terbakar di lokasi penggilingan tebu itu seluas 12×15 Meter. Dengan total kerugian mencapai Rp 50 juta.

Dugaan sementara, kebakaran disebabkan karena kelalaian, api diduga berasal dari tungku untuk memasak hasil penggilingan tebu yang belum mati.

“Dari kejadian ini, tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai 50 jutaan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *