BISNIS

Polisi Awasi Ketat Distribusi Minyak Goreng Subsidi di Trenggalek

×

Polisi Awasi Ketat Distribusi Minyak Goreng Subsidi di Trenggalek

Sebarkan artikel ini
Pengawasan minyak goreng Trenggalek
Petugas polres Trenggalek saat melakukan pengawasan minyak goreng.

SUARA TRENGGALEK – Kepolisian Resor (Polres) Trenggalek memperketat pengawasan distribusi minyak goreng subsidi “Minyak Kita” demi memastikan volume yang diterima masyarakat sesuai ketentuan.

Langkah tersebut dilakukan untuk menghindari potensi penyimpangan yang merugikan konsumen. Terutama dalam takaran pengemasan yang dilakukan oleh toko distributor.

KBO Reskrim Polres Trenggalek, Singgih, mengungkapkan bahwa pihaknya menindaklanjuti arahan pimpinan untuk mengecek volume minyak di berbagai titik distribusi, termasuk distributor, toko, dan pasar.

“Pengecekan ini dilakukan agar masyarakat tetap menerima minyak dalam kemasan 1 liter sesuai ketentuan,” ujar Singgih.

Hasil pemeriksaan di salah satu distributor menunjukkan bahwa volume minyak dalam kemasan plastik tetap utuh 1 liter, tanpa pengurangan atau kelebihan.

“Distributor yang diperiksa hanya menerima kemasan plastik dan tidak menerima kemasan botol,” jelasnya.

Singgih menegaskan bahwa jika ditemukan adanya pengurangan volume atau indikasi pelanggaran, pihaknya akan segera melakukan penyelidikan lebih lanjut dan mengambil tindakan hukum sesuai aturan yang berlaku.

Sementara itu, pemilik toko, Dwi Hariyani, mengungkapkan adanya lonjakan permintaan minyak goreng selama bulan Ramadan.

“Permintaan meningkat, tapi karena pasokan dari pabrik terbatas, kami harus membatasi penjualan. Namun, insya Allah stok di Trenggalek aman,” ujarnya.

Dwi menjelaskan bahwa rata-rata penjualan minyak goreng per hari mencapai 500 hingga 800 dus, naik signifikan dari biasanya yang hanya 200 hingga 300 dus.

“Toko kami tidak menjual minyak kemasan botol karena harganya jauh lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET),” ungkapnya.

Dwi memaparkan, untuk minyak kemasan “Pilo” atau “Bantal”, harga per dus mencapai Rp176.000, sedangkan kemasan “Pons” dijual Rp185.000 per dus.

Minyak yang dijual di tokonya berasal dari beberapa produsen, seperti Best dan Wilmar untuk kemasan “Coach”, serta PT Mega Surya untuk kemasan “Bantal”.

“Produk yang paling banyak laku adalah minyak kemasan Coach,” tambahnya.

Setiap bulan, tokonya mendapatkan jatah satu truk atau sekitar 2.000 dus minyak goreng. Distribusi dilakukan secara bertahap dalam satu minggu untuk menjaga ketersediaan stok di pasaran.