PENDIDIKAN

Tips Atasi Post Holiday Blues Usai Libur Lebaran, Ini Kata Dosen Psikologi UNS

×

Tips Atasi Post Holiday Blues Usai Libur Lebaran, Ini Kata Dosen Psikologi UNS

Sebarkan artikel ini
Mengawali aktivitas
Istimewa

SUARA TRENGGALEK – Libur panjang Lebaran telah usai, namun banyak orang justru merasa lesu dan tak bersemangat saat kembali ke rutinitas harian. Kondisi ini dikenal dengan post holiday blues, yakni perasaan stres dan tidak nyaman setelah liburan berakhir.

Dosen Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Rafika Nur Kusumawati, menjelaskan bahwa fenomena ini umum terjadi baik pada pelajar maupun pekerja.

“Post holiday blues itu adalah suatu stres, perasaan tidak nyaman, tidak bersemangat, yang dialami setelah liburan panjang. Bisa muncul rasa sedih, kesepian, kelelahan, bahkan kekecewaan karena liburan telah berakhir,” ujar Rafika kepada RRI, Selasa (8/4/2025).

Gejala yang muncul bisa beragam, mulai dari lesu, kehilangan motivasi, perubahan suasana hati, kecemasan, gangguan tidur, hingga keinginan kuat untuk segera berlibur kembali. Bahkan, tak jarang seseorang merasa kecewa karena liburan tak sesuai dengan ekspektasi.

Tips Mencegah dan Mengatasi Post Holiday Blues

Menurut Rafika, post holiday blues dapat dicegah sejak masa liburan berlangsung, salah satunya dengan tetap memberi anak-anak aktivitas ringan untuk menjaga ritme belajar.

“Sebenarnya tugas liburan itu menjaga rutinitas, jadi kalau anak tetap punya kegiatan ringan, transisi kembali ke sekolah jadi tidak terlalu berat,” jelasnya.

Untuk mengurangi dampaknya, ia menyarankan agar seseorang memberi waktu adaptasi selama satu hingga dua hari sebelum benar-benar kembali ke sekolah atau tempat kerja.

Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

Menyiapkan meja kerja atau perlengkapan sekolah
Merapikan kamar
Melakukan aktivitas menyenangkan seperti jalan-jalan ringan, menonton film, atau self-care
Membuat to-do list ringan yang mudah dicapai

“Yang penting tubuh dan pikiran diberi asupan positif dulu, supaya semangat bisa tumbuh kembali,” pungkas Rafika.

Dengan memahami dan mengelola post holiday blues, masa transisi usai libur panjang bisa dilalui dengan lebih mudah dan produktif.