SUARA TRENGGALEK – Kegiatan seminar daring bertajuk Amazing Great Teacher yang digelar di Trenggalek pada 24–25 Juni 2025 menuai kritik dari sejumlah pihak.
Seminar tersebut ditujukan bagi guru bersertifikasi untuk mendapatkan sertifikat 32 jam guna pemenuhan Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Meski diselenggarakan secara daring melalui Zoom, panitia tetap memungut biaya sebesar Rp 200 ribu per peserta. Dari total sekitar 3.000 lebih guru yang ikut serta, namun hanya beberapa peserta yang hadir langsung di Hall Hotel Hayam Wuruk, lokasi pusat kegiatan.
Dalam rundown awal tercantum sesi “Satu Jam Lebih Dekat Dengan Bupati”, namun pada pelaksanaannya sesi tersebut digantikan dengan kehadiran Novita Hardini, istri Bupati Trenggalek yang juga anggota DPR RI serta Bunda PAUD Kabupaten.
Menanggapi hal itu, Ketua PGRI Trenggalek, Munib menyatakan bahwa organisasinya mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut, karena bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“PGRI sangat mendukung karena workshop itu untuk meningkatkan kualitas guru, terutama bagi mereka yang sudah punya sertifikat pendidik. Mereka memang diharuskan menggunakan sebagian dari Tunjangan Profesi Guru (TPG) untuk pengembangan diri,” kata Munib, Kamis (3/7/2025).
Terkait pungutan biaya dalam seminar, Munib menyatakan bahwa PGRI tidak mengetahui hal terkait biaya maupun teknis dalam pelaksanaan.
“Kalau soal biaya, kami dari PGRI tidak mengetahui. Banyak juga seminar gratis yang diselenggarakan, terutama dari Kementerian Pendidikan. Tapi kalau yang kemarin itu, kami melihat tujuannya positif,” ujarnya.
Menurut Munib, sertifikat 32 jam mengajar sangat penting bagi guru karena menjadi salah satu indikator dalam penilaian kenaikan pangkat atau jabatan. “Dalam penilaian unsur utama, sertifikat itu bernilai. Jadi sangat penting,” jelasnya.
Munib juga menambahkan bahwa tidak ada aturan baku mengenai siapa penyelenggara atau narasumber dalam seminar semacam itu. “Tidak ada ketentuan khusus, bisa dari berbagai elemen, tergantung panitia pelaksana,” tandasnya.