BISNIS

Trenggalek Targetkan Produksi Padi 160 Ribu Ton pada 2025

×

Trenggalek Targetkan Produksi Padi 160 Ribu Ton pada 2025

Sebarkan artikel ini
Lahan sawah di Trenggalek
Warga masih menyemai bibit padi di lahan sawah timur Gor Gajah Putih.

SUARA TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek menargetkan produksi padi mencapai 160 ribu ton pada tahun 2025. Target ini naik dari capaian tahun sebelumnya yang sebesar 138 ribu ton.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek Imam Nurhadi, menjelaskan bahwa untuk mencapai target tersebut, Pemkab menerapkan sistem tanam tancap 14. Sistem ini mendorong penanaman ulang padi dalam waktu 14 hari setelah panen.

“Artinya, setelah panen, dalam 14 hari berikutnya lahan sudah harus ditanami kembali secara serentak,” ujar Imam, Jumat (28/2/2025).

Imam menambahkan, untuk mendukung sistem ini, pemerintah akan mengoptimalkan alat dan mesin pertanian (Alsintan). Pembibitan juga dilakukan di luar lahan utama agar proses tanam lebih efisien.

“Pembibitan dilakukan di luar lahan pertanian, sehingga ketika lahan sudah siap, kita beri waktu untuk ‘bernapas’ sejenak sebelum kembali ditanami,” katanya.

Ia menyebutkan, wilayah utama produksi padi di Trenggalek berada di Kecamatan Gandusari, Durenan, Munjungan, dan Panggul. Alsintan akan difokuskan untuk lahan datar, sedangkan di wilayah pegunungan atau terasering, intervensi dilakukan melalui sistem irigasi.

“Kita pastikan Alsintan bisa masuk ke lahan datar, sementara di daerah terasering, intervensi akan difokuskan pada sistem irigasi agar suplai air tetap terpenuhi,” jelasnya.

Terkait varietas padi, Imam menegaskan pihaknya tidak menetapkan varietas khusus. Petani diberikan kebebasan memilih jenis padi sesuai kebutuhan.

“Setiap petani memiliki preferensi sendiri terkait varietas padi, jadi kami tidak memaksakan pilihan tertentu. Semua keputusan tetap diserahkan kepada petani,” ucap Imam.