SUARATRENGGALEK.COM – Nama jenis padi “Katobilan” sudah ramai di telinga masyarakat Trenggalek. Bagaimana tidak, padi tersebut sudah tersebar di tiga kecamatan.
Seperti pada kegiatan hari ini, panen padi di Desa Wonoanti Kecamatan Gandusari. Berdasarkan hasilnya ubinan dari 130 hektare lahan sawah menghasilkan padi sekitar 5,2 ton pada musim panen kali ini.
Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhammad Natanegara menyampaikan, saat ini para petani telah beralih pada pertanian organik yang dinamai Padi sehat Katobilan.
Dimana padi tersebut telah dikembangkan oleh gapoktan di desa tersebut dalam beberapa tahun terakhir, sedangkan untuk pupuk menggunakan pupuk organik serta pestisida nabati.
“Pertanian di wilayah yang disebut Tlatah Katobilan tersebut bahkan juga terbukti mampu terbebas dari serangan berbagai jenis hama,” jelasnya, Selasa (30/7/2024).
Mas Syah sapaan akrabnya juga merasa bersyukur dan gembira dengan hasil melimpah yang dipanen petani hari ini.
Dirinya juga mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Trenggalek sangat mendukung apa yang dilakukan oleh gapoktan di Desa Wonoanti.
“Semoga ini bisa menginspirasi petani-petani di Trenggalek untuk berinovasi di bidang pertanian,” ucap Mas Syah.