PERISTIWA

Aliansi Rakyat Trenggalek Tebar 1.000 Bibit Tanaman di Dua Kecamatan

×

Aliansi Rakyat Trenggalek Tebar 1.000 Bibit Tanaman di Dua Kecamatan

Sebarkan artikel ini
Aliansi Rakyat Trenggalek tanam 1.000 bibit
Para organisasi tergabung aliansi Rakyat Trenggalek saat akan melaksanakan penanaman bibit pohon.

SUARA TRENGGALEK – Aliansi Rakyat Trenggalek (ART) terus menyuarakan konsistensi dalam rangka menolak bisnis ekstraktif tambang emas.

Upaya tersebut demi mendukung cita-cita menuju Net Zero Carbon di tahun 2045 mendatang.

Aliansi yang berisi 20 lebih organisasi nasional itu siap menghadapi bisnis tambang emas raksasa di Jawa hingga tahun 2029 yang diizinkan Kementerian ESDM sejak 2019 silam.

Sebagai bentuk upaya mendorong edukasi masyarakat, tahun 2025 ini aliansi itu turun untuk membagikan bibit tanaman buah.

Berada di dua lokasi berbeda yakni di Desa Sumberbening, Kecamatan Dongko. Masyarakat cukup antusias, dimana karang taruna berduyun-duyun untuk datang dan menyatakan sikap tegas menolak bisnis ekstraktif.

Selanjutny pada siang hari, Desa Pule, Kecamatan Pule menjadi titik kedua. Para masyarakat kumpul di parkiran pendakian Gunung Semungklung.

Meskipun demikian, masyarakat langsung bersuara dan komitmen menjaga alam dari bisnis ekstraktif tambang emas.

“Agenda kali ini adalah menebar kebaikan memberikan bibit, Muh. Izzudin Zakki Ketua GP Ansor Trenggalek yang juga tergabung di ART, Senin (3/2/2025).

Ia juga menerangkan jika agenda kedua untuk mencegah kerusakan alam bahwa tambang emas tidak cocok di kabupaten trenggalek. Bibit tanaman yang dibagikan sebanyak 1.000.

Bibit yang ditebar itu memiliki nilai ekonomi hijau. Karena terdiri dari bibit buah durian, buah alpukat, serta pohon produktif.

“Kami akan terus membagikan bibit di wilayah yang terancam bisnis ekstraktif,” paparnya.

Alasan untuk lokasi di lembah Gunung Semungklung itu karena ada beberapa alasan. Pertama wilayah itu menurut Gus Zakki bakal terdampak jika bisnis ekstraktif beroperasi.

Sehingga edukasi terhadap masyarakat perlu digencarkan. “Selain itu, kami mendapat kabar akan ada eksplorasi yang melewati titik yaitu lewat Pule dan Sumberbening,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ansor Trenggalek akan terus mengawal penolakan terhadap bisnis ekstraktif yang mengancam Trenggalek.

“Ansor akan tetap mengawal ini agar trenggalek terbebas tambang emas. Kami tidak hanya mengedukasi penolakan, akan tetapi edukasi bahwa dengan menanam bisa dinikmati sampai anak-cucu,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *