KESEHATAN

Pasien Poli Jiwa RSUD Trenggalek Meningkat, Ada 7.089 Pasien di Tahun 2024

×

Pasien Poli Jiwa RSUD Trenggalek Meningkat, Ada 7.089 Pasien di Tahun 2024

Sebarkan artikel ini
Ruang Poli Jiwa RSUD Trenggalek
Ruang Poli Jiwa RSUD dr Soedomo Trenggalek

SUARA TRENGGALEK – Pasien poli jiwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedomo Trenggalek terus meningkat setiap tahunnya. Pasien yang datang bukan hanya orang dewasa, namun juga banyak para remaja.

Berdasarkan data yang masuk pada poli jiwa RSUD dr Soedomo Trenggalek, pada tahun 2023 terdapat 7.007 orang pasien yang berobat di poli jiwa, sedangkan tahun 2024 ada 7.089 orang pasien.

Dokter Spesialis Jiwa RSUD Trenggalek, dr. Yekti Nurhaeni mengatakan memang terdapat peningkatan pasien di dua tahun terakhir, meski tidak terlalu banyak.

“Pada tahun 2023 ada 7.007 pasien dan tahun 2024 ada 7.089 pasien, jadi meningkat tapi tidak banyak,” jelas dr. Yekti, Senin (14/4/2015).

dr. Yekti juga menjelaskan dari semua pasien yang datang ke poli jiwa ini bukan berarti gangguan jiwa berat atau skizofrenia yang merupakan gangguan mental kronis yang memengaruhi perilaku, emosi, dan kemampuan berpikir.

“Namun, pasien yang datang ke poli jiwa rata-rata memiliki gangguan cemas dan depresi yang disebabkan oleh lambung,” ungkapnya.

Ia juga menerangkan jika secara umum biasanya penyakit lambung disebut juga psikosomatis atau kondisi ketika masalah psikologis atau emosional memengaruhi kondisi fisik. Dengan kondisi itu, akhirnya lambungnya bermasalah.

Gejala awal biasanya sering pusing dan yang paling sering mempengaruhi gangguan tidur. Sedangkan untuk yang gangguan jiwa berat selama ini jika sudah stabil dirujuk ke puskesmas setempat.

“Sedangkan untuk kondisi cemas dan depresi itu ada beberapa faktor penyebab yang bervariasi, misal masalah ekonomi,” papar dr. Yekti.

dr. Yekti juga mengatakan jika gangguan cemas dan depresi saat ini tidak hanya terjadi kepada orang dewasa dan lansia, namun juga anak-anak dan remaja dengan berbagai permasalahan masing-masing.

Jika untuk orang dewasa biasanya terkait masalah ekonomi, sedangkan kasus yang mungkin terjadi kepada remaja adalah karena gadget, narkoba, pil dobel L serta alkohol.

“Sedangkan jika remaja menginjak dewasa sudah mulai menghadapi berbagai permasalahan,” jelasnya.

Diimbuhkan dr. Yekti misal masalah percintaan serta pekerjaan. Selanjutnya jika sudah berkeluarga tentu menghadapi masalah konflik ekonomi dan keluarga. Sedangkan untuk lansia kebanyakan karena faktor kehidupan dan takut meninggal.

“Juga ada yang faktor penyebab depresi dan cemas pada lansia karena memikirkan anak cucu mereka yang belum berhasil,” pungkasnya.