SUARA TRENGGALEK – Human immunodeficiency virus atau HIV adalah jenis virus yang menyebabkan melemahnya sistem imun tubuh.
Virus ini dapat menyebar dengan mudah, terutama melalui darah, sperma, cairan vagina, atau ASI.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenal berbagai cara penularan HIV guna mengantisipasi terjadinya penularan infeksi virus ini.
Lantas, bagaimana cara penularan HIV tersebut? Mari temukan jawaban selengkapnya:
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk) Trenggalek, dr. Sunarto ada beberapa proses penularan HIV.
Sunarto mengatakan penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks dengan orang yg sudah reaktif hiv, pemakaian jarum suntik dari gantian dengan org yg reaktif hiv, dan penularan dari ibu hiv ke anak yg dilahirkan.
“Jenis virus ini menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh,” ungkapnya, Senin (14/10/2024).
Ia juga menernagkan jika virus ini dapat menyebar melalui hubungan seksual, sehingga digolongkan sebagai infeksi menular seksual atau sexually transmitted infections.
Jika tidak segera ditangani dengan tepat, infeksi HIV bisa berkembang hingga mencapai stadium akhir, yaitu acquired immune deficiency syndrome (AIDS).
“AIDS merupakan kondisi ketika sistem imun tubuh sudah tidak mampu melawan infeksi patogen yang masuk ke dalam tubuh,” jelasnya.
Karena infeksi HIV dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, penting bagi setiap individu untuk mengenali cara penularan HIV. Secara umum, HIV dapat menular melalui aktivitas tertentu, di antaranya sebagai berikut.
Ia juga menuturkan upaya Dinkesdalduk KB Trenggalek untuk mengedukasi masyarakat dalam menurunkan angka HIV.
“Yakni pada penemuan dini dengan skrening pada ibu hamil, lapas, wanita penjaja seks,” jelasnya.
Diimbuhkan Sunarto bahwa dalam berbagai kasus penemuan ia meminta segera rutin memeriksakan kondisi dan beruupaya untuk melakukan pengobatan.
Selain itu penyuluhan hiv rutin pada sekolah setingkat SLTP dan SLTA. Dengan telah berupaya membentuk kader di PIK R, duta Genre sangat berperan dalam edukasi dan pencegahan HIV/AIDS.
Dari berbagai sumber, kami akan merangkum secara umum penularan HIV yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Ini menjadi penting bagi setiap individu untuk mengenali cara penularan HIV. Simak rangman berikut.
- Berhubungan Intim Tanpa Menggunakan Pengaman
Cara penularan HIV yang paling sering terjadi adalah melalui hubungan seksual, baik secara vaginal maupun anal tanpa menggunakan pengaman, seperti kondom. Selain itu, penularan HIV/AIDS juga rentan dialami oleh seseorang yang sering bergonta-ganti pasangan seksual.
- Penggunaan Jarum Suntik Bersama
Cara penularan HIV berikutnya adalah melalui penggunaan jarum suntik yang sudah terkontaminasi oleh darah penderita HIV. Bahkan, penggunaan jarum suntik bersama ini juga bisa meningkatkan risiko penularan masalah kesehatan lainnya, seperti hepatitis B dan C.
Selain penggunaan jarum suntik bersama, HIV dapat ditularkan melalui transfusi darah. Pada dasarnya, cara penularan HIV ini jarang terjadi, mengingat akan ada pengujian dan seleksi ketat dari petugas kesehatan sebelum calon pendonor melakukan transfusi darah.
HIV juga dapat ditularkan melalui prosedur medis lainnya yang menggunakan alat tidak steril atau tidak dilakukan dengan profesional, seperti alat tato atau tindik (piercing) yang terkontaminasi HIV.
- Penggunaan Alat Bantu Seks (Sex Toys) Bersama
Penggunaan alat bantu seks (sex toys) bersama juga menjadi salah satu cara penularan HIV yang perlu diwaspadai. Sebetulnya, HIV memang tidak bisa bertahan dalam waktu yang lama pada permukaan benda mati.
Namun, jika seseorang menggunakan sex toys yang masih dalam kondisi basah karena terkena cairan vagina, sperma, atau darah penderita, penularan HIV mungkin saja terjadi melalui penggunaan sex toys bersama.
- Melalui Kehamilan, Persalinan, atau Menyusui
Seorang ibu hamil yang terinfeksi HIV juga berisiko menularkan infeksi virus tersebut kepada bayinya, hal ini disebut sebagai mother-to-child transmission atau pencegahan penularan infeksi HIV dari ibu ke anak (PPIA).
Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui plasenta di dalam kandungan atau selama proses persalinan. Selain itu, ibu menyusui yang terinfeksi HIV juga bisa menularkan virus tersebut kepada bayinya melalui ASI.
Aktivitas yang Berisiko Kecil Menyebabkan Penularan HIV
Selain yang disebutkan di atas, terdapat beberapa aktivitas lain yang bisa menyebabkan terjadinya penularan HIV, namun risikonya cenderung kecil atau bahkan bisa tidak ada sama sekali. Beberapa aktivitas tersebut di antaranya sebagai berikut.
A. Seks oral
HIV dapat menular melalui seks oral jika terjadi ejakulasi pada mulut yang terdapat sariawan dan luka, atau terdapat luka pada alat kelamin penderitanya. Selain itu, seks oral juga dapat meningkatkan risiko seseorang tertular infeksi menular seksual lainnya.
B. Paparan dari Lingkungan Pekerjaan
Seseorang yang bekerja dengan melibatkan benda-benda tajam, seperti jarum suntik atau pisau juga memiliki kemungkinan untuk tertular HIV, terutama jika mengalami cedera atau luka akibat terkena benda tajam yang sudah terkontaminasi darah penderita HIV.
Pastikan untuk mengikuti kewaspadaan standar di tempat kerja, seperti:
Menggunakan sarung tangan, kaca mata pelindung, dan pelindung lainnya untuk mengantisipasi kontak dengan darah atau cairan tubuh.
Mencuci tangan dan permukaan kulit lainnya setelah kontak dengan darah atau cairan tubuh. Berhati-hatilah saat memegang atau membuang instrumen tajam selama dan setelah digunakan.
Menggunakan alat pengaman untuk mencegah cedera tertusuk jarum. Membuang jarum suntik bekas atau alat tajam lainnya ke dalam wadah khusus untuk benda tajam.
C. Kontaminasi Makanan
Mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi dengan darah penderita HIV juga bisa menjadi perantara penularan HIV, meskipun risikonya cenderung kecil. Hal ini biasanya terjadi pada bayi yang mengonsumsi makanan yang sudah dikunyah terlebih dahulu oleh pengasuh atau orang tua yang menderita HIV.
D. Berciuman
Perlu diketahui, penularan HIV melalui ciuman bukan terjadi akibat kontak langsung dengan air liur. Namun, hal ini bisa terjadi ketika seseorang berciuman dengan penderita HIV yang mengalami gusi berdarah atau terdapat sariawan pada mulutnya.
Itu dia informasi lengkap mengenai cara penularan HIV yang penting untuk diwaspadai. Guna menghindari terjadinya penularan penyakit ini, disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan ke dokter, terutama jika sudah aktif secara seksual.