SUARA TRENGGALEK – Sebanyak 56 persen lahan di Kabupaten Trenggalek merupakan tutupan lahan, sedangkan sebanyak 21 persen masih merupakan lahan kritis dan sangat kritis.
Meski demikian, Pemkab Trenggalek mendapatkan apresiasi dari Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia saat menanam Bambu, Sabtu (21/12/2024).
Ia juga menyampaikan sesuai dengan Visual Citra tutupan lahan di Trenggalek mencapai 56 persen. Ini prosentase yang cukup besar, menandakan komitmen Bupati Trenggalek terhadap kelestarian lingkungan sangat tinggi.
“Kita bangga, Trenggalek di sepanjang jalan tadi relatif hijau,” jelasnya Sabtu, (21/12/2024).
Sedangkan berdasarkan citra hampir 56 persen luas daratan Trenggalek adalah tutupan lahan. Jadi ini upaya jenius Bupati yang perlu di dukung semua dari pusat.
Ia juga berharap secara bersama-sama menyelesaikan masalah itu dengan meningkatkan kualitas tutupan lahan di Trenggalek.
“Dengan itu saya yakin bahwa alam ini akan memberikan jawaban sejujurnya terkait dengan perlakuan kita,” sambungnya.
Lebih lanjut Hanif menambahkan, bencana Hidrometeorologi dapat teratasi dengan meningkatkan kapasitas lingkungan kita. Tekhnologi apapun tidak bisa mengelola tata air di dalam tanah kecuali dengan tanaman.
Hanya itu yang bisa di lakukan dan terima kasih, atas upaya semuanya. Kabupaten Trenggalek secara umum, merupakan kabupaten yang tutup lahan relatif besar dibandingkan dengan kabupaten yang lain.
“Hampir 55 persen atau 56 persen untuk kawasan tanah Trenggalek itu merupakan tanah tutupan hutan, atau hampir 65 ribu hektar.
Namun Trenggalek masih memiliki lahan kritis dan sangat kritis hampir 21%, kalau dari hitungan KLHK. Ini tentu Pak Bupati tadi berbicara ke saya, kita akan bersama-sama dengan pak bupati menyelesaikan ini secara bertahap.
“Yang di dalam kawasan hutan tentu tugas Pak Menteri Kehutanan. Sedangkan yang di luar kawasan kehutanan itu tugas saya dengan Pak Bupati untuk kemudian menyelesaikan ini,” jelasnya.
Bahkan Trenggalek juga memiliki garis pantai 8 km lebih yang kemudian di sabuk oleh mangrove. Itu juga akan meningkatkan kapasitas mangrove di Kabupaten Trenggalek.
Kemudian tim akan mengevaluasi segera, sama dengan bersama Ponorogo, pihaknya akan bekerjasama dengan Bupati untuk mengevaluasi kondisi ini dengan mengambil langkah segera terkait dengan pemulihan dan peningkatan kapasitas lingkungan di Trenggalek.
“Terima kasih telah membantu Kabupaten Trenggalek saat ini,” kata Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin.
Bupati meyakini (menaman pohon) yang telah dilakukannya dan Kementrian Lingkungan Hidup maupun semua pihak yang terlibat akan menjadi amal jariah yang tak terputus.
“Manfaatnya mungkin tidak sekarang tapi akan dirasakan oleh anak cucu kita mendatang,” pungkasnya.