SUARA TRENGGALEK – Dam Bagong yang berada di Kelurahan Ngantru Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur merupakan salah satu tempat bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Trenggalek. Dam bagong memiliki eksistensi dan tradisi karena memiliki sejarah serta merupakan bendungan yang menjadi sumber air masyarakat untuk mengaliri sawah pertanian di berbagai desa.
Dam bagong ini memiliki eksistensi atau keberadaan yang menjadi faktor utama pertahanan pertanian yakni air, dam bagong juga memiliki sejarah yang hingga saat ini dijadikan tradisi oleh masyarakat sekitar yakni tradisi ritual nyadran dram bagong.
Tradisi Nyadran dam bagong bertujuan untuk memperingati jasa Adipati Menak Sopal yang telah membangun dam bagong sehingga dapat mengairi area sawah mereka. Tradisi itu digelar masyarakat setahun sekali, setiap bulan Selo dalam sistem kalender Jawa.

Upacara mengawali pelaksanaan tradisi nyadran dam bagong di pendopo Trenggalek.
1. Eksistensi Dam Bagong Hingga Saat Ini
Dam bagong peninggalan Adipati Menak Sopal tersebut masih kokok berdiri hingga saat ini, terbukti sektor pertanian yang dialiri sumber air dari Dam Bagong masih berfungsi. Dam bagong yag merupakan bendungan bersejarah tersebut mampu mengaliri sawah kurang lebih sekitar 800 hektar, mulai sawah di Kecamatan Trenggalek, Pogalan dan Durenan.
Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin menyampaikan pada abad ke-16 silam Ki Ageng Menak Sopal telah membangun Dam Bagong yang menjadikan hasil panen masyarakat Trenggalek meningkat hingga akhirnya Menak Sopal disebut sebagai Pahlawan Pertanian Trenggalek.

Warga saat mengolah lahan pertanian hasil dari irigasi sumber air dari dam bagong.
2. Menak Sopal Pahlawan Pertanian Trenggalek
Ki Ageng Menak Sopal dipercaya sebagai keturunan Majapahit dan seorang pejuang yang sangat berpengaruh di Trenggalek. Konon, berkat jasa beliau membangun dam bagong itulah pertanian di Trenggalek menjadi subur dan makmur.
Menak sopal dewasa mulai ikut campur tangan dengan permasalahan desa, termasuk membantu penduduk untuk mengatasi masalah kekeringan.
Hingga akhrinya menak sopal mempunyai gagasan untuk membangun sebuah bendungan yang dinamakan Dam Bagong sebagai sarana irigasi masyarakat. Dengan begitu, rakyat Trenggalek bisa panen tiga kali dalam setahun.

Tradisi memandikan kebo bule dalam prosesi nyadran dam bagong.
3. Tradisi Penghormatan Atas Jasa Menak Sopal
Dengan sebutan Menak Sopal Pahlawan Pertanian Trenggalek karena telah membangun Dam Bagong untuk irigasi pertanian, masyarakat Kabupaten Trenggalek terus mengenang jasanya hingga menghormati jasanya dengan melakukan tradisi nyadran Dam Bagong.
Nyadran Dam Bagong merupakan simbol bersedekah dengan harapan mendapatkan berkah Allah SWT. Tradisi Nyadran Dam Bagong sebagai bentuk penghormatan masyarakat atas perjuangan Ki Ageng Menak Sopal yang telah berjasa membawa kemakmuran masyarakat usai membangun Dam Bagong.

Larung kepala kebo bule di dam bagong dalam tradisi nyadran.
Tradisi Nyadran Dam Bagong dilaksanakan setiap tahun oleh masyarakat Trenggalek, untuk bersedekah, bersyukur dan mengenang jasa Ki Ageng Menak Sopal. Pelaksanaan tradisi nyadran Dam Bagong ini biasa dilaksanakan pada hari Jumat Kliwon bulan Selo dalam kalender Jawa.
Terdapat berbagai rangkaian ritual dalam pelaksanaan Nyadran Dam Bagong, diawali dari kirab kerbau bule Suryo Maeso Tunggo dari Desa Kerjo, Kecamatan Karangan menuju Pendapa Manggala Praja Nugraha.
Kerbau lalu diserahkan kepada warga Kelurahan Ngantru untuk dilakukan proses penyembelihan. Selanjutnya potongan kepala kerbau dan beberapa tulang dikirab menuju pendapa makam Ki Ageng Menak Sopal untuk dilakukan doa serta ziarah makam.
Sedangkan kepala kerbau dibawa ke Dam Bagong untuk dilarung ke aliran sungai. Prosesi larung kerbau menjadi momen yang ditunggu-tunggu masyarakat. Sejumlah warga yang mampu berenang langsung menceburkan diri ke aliran sungai sesaat setelah kepala kerbau dilempar.

Kerja keras masyarakat usai mendapatkan kepala kerbau usai dilarung di dam bagong.
5. Kerbau Menjadi Simbol Kerja Keras
Kerbau yang dilarung memiliki simbol performa dalam menjalankan tugasnya. Hewan kerbau sendiri merupakan lambang hewan yang biasa berkerja keras. Performa serta kerja keras ini dibutuhkan dalam sebuah kesuksesan. Selain itu juga merupakan simbol kehormatan, kepercayaan.
Tradisi Nyadran Dam Bagong merupakan tradisi tahunan yang diadakan di Kelurahan Ngantru, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Masyarakat dapat menyaksikan tradisi tersebut di setiap tahunnya. Banyak makna yang ada dalam upacara nyadran dam bangong. Mulai makna keikhlasan, nilai-nilai positif seperti keagamaan, tanggung jawab, musyawarah, partisipasi aktif, dan kerjasama.
Masyarakat Trenggalek maupun luar Trenggalek bisa menyaksikan dengan datang langsung pada waktu pelaksanaan. Lokasi nyadran dam bagong berada di lingkup kota Trenggalek, tidak jauh dari alun-alun Trenggalek, jika kesulitan untuk menuju lokasi ikuti petujuk maps berikut.