SUARA TRENGGALEK – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengapresiasi kehadiran pemilik pusat oleh-oleh Krisna Bali, Gusti Ngurah Anom atau Ajik Krisna, dalam kunjungan dua hari ke Trenggalek. Kunjungan ini dimaksudkan untuk melihat langsung potensi wisata dan produk UMKM daerah.
“Saya berterima kasih Ajik sudah mau ke sini. Terima kasih juga kepada Ibu Novita yang mengundang Ajik. Kita ingin Trenggalek punya destinasi wisata yang hidup, tapi kalau tidak ditunjang industri dan jasa pariwisata, hanya akan jadi destinasi kosong,” ujar Bupati saat menyambut Ajik di Pantai Mutiara, Jumat (9/5/2025).
Menurutnya, kehadiran figur seperti Ajik dapat menjadi magnet untuk menarik investor dan wisatawan. Ia menyebut brand Krisna bisa menjadi daya tarik kuat bila bersinergi dengan pesona alam Trenggalek.
Mas Ipin juga menyampaikan bahwa Krisna dapat berperan sebagai agregator bagi produk-produk UMKM Trenggalek. “Saya senang kemarin Ajik sudah bertemu para pelaku UMKM. Ada beberapa produk yang akan dikurasi dan dikirim ke Bali. Kalau di Bali bisa laku, kenapa tidak di Trenggalek,” tambahnya.
Ia menilai pendekatan Ajik yang lebih menekankan pada pembangunan sumber daya manusia patut dicontoh. “Ajik justru tanya ke pedagang, harapannya apa. Ini pendekatan human centered. Bukan hanya membangun fisik, tapi menyentuh manusianya,” ujarnya.
Mas Ipin juga sepakat dengan model bisnis tanpa mengandalkan pendapatan dari tiket masuk, namun dari jasa seperti sewa properti. “Kalau mahal tapi pasti laku dan untung, kenapa tidak,” jelasnya.
Ajik Krisna mengaku antusias melihat potensi wisata dan produk lokal Trenggalek. Dalam kunjungannya selama dua hari, ia telah mengunjungi sejumlah lokasi seperti eks terminal, air terjun, dan Pantai Mutiara.
“Saya diundang Ibu Novita Hardini dan baru tahu ternyata suaminya adalah Bupati Trenggalek. Kita sempat survei beberapa lokasi, termasuk eks terminal yang katanya mau dijadikan rest area,” ujarnya.
Ajik mengatakan telah memesan 300 produk kerajinan tangan dan 100 tumbler bambu dari UMKM Trenggalek. Ia berencana mempromosikan produk tersebut di Bali.
“Kalau peminatnya tinggi dan harganya bersaing, tidak menutup kemungkinan akan saya promosikan terus. Ini baru awal,” kata Ajik.
Ia juga menilai Pantai Prigi 360 sangat potensial dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan. “Konsepnya tinggal diperbaiki. Saya sudah beri masukan ke Pak Bupati. Salah satunya, cukup kenakan biaya parkir bus, tanpa tiket masuk,” ujarnya.
Terkait investasi, Ajik menegaskan akan melihat perkembangan terlebih dulu. “Saya minta data kunjungan wisata harian selama sebulan. Kalau Sabtu-Minggu ramai, kita coba jual produk Krisna dulu. Kalau berhasil, bisa saja nanti Krisna berinvestasi di sini,” katanya.
Namun Ajik menegaskan tujuannya bukan hanya membawa brand Krisna. “Semangat saya ke sini untuk membantu UMKM. 80 persen produk lokal, hanya 20 persen dari Krisna. Kita harus pastikan produk lokal yang mendominasi,” tandasnya.