SUARA TRENGGALEK – Atlet cabang olahraga Gantole dan Paralayang asal Kabupaten Trenggalek berhasil menyumbangkan medali emas dan perunggu dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur, meski berjuang dalam keterbatasan fasilitas dan dukungan anggaran.
Pada cabang olahraga Gantole, medali emas diraih Adinda Catur Desvita Putri di nomor sambar pita perseorangan putri kelas B Adinda juga meraih perunggu di nomor lama terbang campuran kelas B bersama Tigris Ardita Kurneus.
Di cabang Paralayang, medali perunggu diraih oleh duet atlet Zulfa Darma Tris Setiana dan Hidayatus Sayyidah di nomor lintas alam beregu putri. Bahkan atlet gantole sebelumnya sempat mengalami penolakan hingga diragukan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Trenggalek.
Ketua Persatuan Aero Sport Indonesia (PASI) Trenggalek, Mohammad Azmy Nikmal Gufron mengatakan capaian tersebut diraih dengan perjuangan berat para atlet yang harus bertanding dengan peralatan seadanya dan anggaran terbatas.
“Yang kami harapkan dari paralayang laki-laki sebenarnya bisa peringkat satu, ambil emas. Tapi justru yang dapat perempuan. Tapi kita tetap bersyukur, dengan segala upaya, apapun hasilnya tetap juara,” ujar Azmy, Selasa (17/6/2025).

Azmy menyebut, perlengkapan yang digunakan tidak memadai, bahkan untuk kejuaraan Gantole, para atlet harus menyewa alat sendiri dengan biaya hingga Rp4 juta.
“Cabor Gantole agak berat. Alatnya kita sewa. Dari KONI Trenggalek seperti apa, kami belum tahu. Tapi itu harus dibayar jelang kepulangan atlet. Nanti solusinya ya patungan,” ungkapnya.
Menurutnya, KONI Trenggalek seharusnya bisa memberikan dukungan penuh terhadap cabang olahraga yang telah membuktikan prestasi. Ia juga mengingatkan bahwa sebelumnya Gantole sempat ditolak masuk dalam kontingen oleh KONI.
“Awalnya pernah ditolak dan kami ngeyel. Karena kami melihat potensi atlet luar biasa. Ada yang bahkan berjuang ikut Porprov dalam kondisi cedera. Tapi perjuangan itu membawa hasil,” jelas Azmy.
Ia berharap pemerintah daerah dan KONI Trenggalek mulai memberikan perhatian lebih serius kepada olahraga dirgantara, termasuk merealisasikan janji bonus bagi atlet peraih medali.
“Ada janji ketika menang dapat bonus. Kalau nanti bonus keluar, bisa digunakan untuk subsidi tanggungan perlombaan kemarin,” pungkasnya.