PERISTIWA

Anggaran Menurun Retribusi MCK Terminal Trenggalek Dihapus

×

Anggaran Menurun Retribusi MCK Terminal Trenggalek Dihapus

Sebarkan artikel ini
Terminal colt di Kabupaten Trenggalek.

SUARA TRENGGALEK – Seiring dengan pergantian anggaran yang ditetapkan untuk terminal-terminal di Trenggalek anggaran untuk terminal pada tahun 2024 mengalami penyesuaian.

Meski mengalami kenaikan anggaran untuk terminal pada tahun 2024, tapi pada tahun 2025 mendatang postur anggaran Dishub Trenggalek disinyalir akan menurun.

“Pada tahun 2024, anggaran yang disetujui untuk terminal sebesar 70 juta rupiah. Sementara pada tahun sebelumnya hanya 55 juta,” ungkap Kabid Angkutan Dishub Trenggalek, Budi Supriyanto.

Namun, perubahan signifikan juga terjadi pada anggaran tahun 2025, di mana rencana anggaran untuk terminal diperkirakan akan mengalami penurunan.

“Dari anggaran semula yang mencapai 100 juta rupiah, diprediksi anggaran tersebut akan dipangkas menjadi 90 juta,” ujarnya.

Di tengah perubahan ini, sektor retribusi terminal juga mengalami penyesuaian. Peraturan Daerah (Perda) No. 8 Tahun 2023 yang mengatur tentang retribusi Mandi Cuci Kakus (MCK) telah dihapus.

Kendati demikian, penghapusan retribusi MCK Terminal menurut Budi tidak akan berdampak signifikan pada pendapatan daerah. “Meskipun Perda ini dihapus, dampaknya sangat kecil, hanya sekitar 2 juta rupiah,” jelasnya.

Walau demikian, upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi retribusi tetap menjadi perhatian utama. Sampai dengan 31 Oktober 2024, capaian retribusi terminal di Trenggalek menunjukkan angka yang memuaskan, dengan persentase pencapaian retribusi mencapai 90 persen.

Capaian tersebut adalah hasil dari pengelolaan yang disiplin dan pemantauan yang ketat di setiap terminal.

Terminal-terminal yang tercatat, seperti Terminal Panggul dengan retribusi 13,907 juta rupiah, Terminal Kampak dengan 31,479 juta rupiah, serta Terminal Pule yang mencatatkan 15,287 juta rupiah, memberikan gambaran bahwa sistem retribusi yang diterapkan di Trenggalek berjalan dengan cukup baik.

Dirinya menambahkan bahwa meski terdapat berbagai perubahan anggaran dan kebijakan, pelayanan di terminal dan pengelolaan moda transportasi di Trenggalek akan terus diupayakan untuk lebih efisien dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

“Namun, pengurangan anggaran yang akan datang tetap menjadi tantangan tersendiri bagi pengelolaan fasilitas transportasi di wilayah tersebut,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *