PERISTIWA

Kerap Berkunjung ke Jogja, Jadwal Kunjungan Kerja DPRD Trenggalek Jadi Perdebatan

×

Kerap Berkunjung ke Jogja, Jadwal Kunjungan Kerja DPRD Trenggalek Jadi Perdebatan

Sebarkan artikel ini
DPRD Trenggalek bahas kunjungan kerja
Situasi Rapat Paripurna Internal DPRD Trenggalek.

SUARA TRENGGALEK – Pembahasan jadwal kunjungan kerja (Kunker) DPRD Trenggalek dalam rapat paripurna internal pada (6/3) lalu memanas. Perdebatan panas tersebut dalam menentukan lokasi daerah yang akan dikunjungi.

Berbagai usulan dari anggota DPRD bermunculan dalam rapat tersebut, terutama dalam memilih lokasi kunjungan kerja DPRD Trenggalek sebelumnya yang sering menuju ke Jogja.

Seperti protes keras yang disampaikan anggota DPRD Trenggalek, Mugianto. Ia keras mengkritisi lokasi Kunker dalam kurun waktu dua bulan terakhir yang didominasi ke Jogja.

“Kalau bisa jangan Jogja yang selalu menjadi tujuan kunjungan kerja,” kata Mugianto saat memberikan usulan dalam rapat.

Mugianto juga meminta kepada semua untuk mencermati hal itu. Jangan Jogja saja, tolong dibuka dua bulan terakhir ini, berapa kali lembaga DPRD kunker ke Jogja baik komisi, pansus, badan anggaran, atau badan lain dan juga pimpinan.

Karena alasan utamanya, kunker sering di Joga itu bisa bahaya di kemudian hari. Klaimnya tidak relevan ketika setiap minggu legislatif kunker ke Jogja.

“Lebih baik kantor ini pindah ke jogja sana,” tandasnya.

Pernyataan itu dibantah oleh Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi. Dimana ia menampik jika anggapan kunker hanya satu lokasi. Katanya, meski kunjungan ke Jogja objeknya selalu berbeda, tergantung kebijakan yang sedang dikaji legislatif.

“Ya, teman-teman itu kan meskipun ke Jogja, mereka tidak hanya ke tempat yang sama. Ada lima kota dan kabupaten di sana, jadi banyak OPD yang bisa dikunjungi, seperti Dinas Pendapatan, Bappeda, dan sebagainya,” paparnya.

Sedangkan untuk jadwal kunker yang hampir dilakukan setiap minggu, Doding menjelaskan, bahwa saat ini merupakan momen yang tepat untuk memperbanyak referensi kebijakan.

“Sekarang masih longgar, belum banyak agenda pembahasan Ranperda. Jadi, ini kesempatan bagi kami untuk menggali referensi dari daerah lain. Nanti kalau sudah masuk pembahasan KUA-PPAS, kami tidak punya waktu untuk kunker,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *