SUARATRENGGALEK.COM – Hadapi krisis beras, Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek Novita Hardini kampanyekan makanan pendamping. Indikator krisis beras itu menurtnya dengan melihat harga beras yang semakin mahal.
Padahal beras merupakan kebutuhan pokok masayarakat di seluruh pelosok nusantara. Apalagi anggapan belum makan kalau belum makan nasi perlunya disikapi.
“Kita perlu memikirkan makanan pendamping nasi untuk menghadapi krisis pangan yang terjadi,” kata Novita, Senin (8/7/2024).
Menurtnya, bukan tidak mungkin harga beras nantinya semakin mahal dan tidak terjangkau masyarakat. Dengan terbiasa makan makanan pendamping lainnya, ketergantungan terhadap beras dapat dikurangi.
Dengan peran PKK harapannya ketahanan pangan di Trenggalek dapat tercapai. Bukan tidak mungkin tahun 2025 krisis beras bisa saja terjadi, apalagi harga beras saat ink yang sangat mahal.
“Bahkan progtam sekolah perempuan harus semakin dikuatkan. Karena dmpaknya sangat terasa, apalagi PPK saat membuat gebrakan,” ungkapnya.
Melalui program Sapa Kawan, sesuai namanya, Founder UPRINTIS Indonesia itu menginginkan ada pembelajaran bagi kader PKK secara daring.
Dua hingga tiga pertemuan secara daring dalam sebulan diharapkan dapat menguatkan para kader sehingga dapat menjawab tantangan yang tengah dihadapi dilapangan.
Dengan pertemuan daring ini permasalahan yang terjadi bisa langsung di sampaiakan dan dicari pemecahannya sehingga tidak perlu menunggu kunjungan Ketua TP PKK.
“Ada lagi program Trenggalek Belajar, aplikasi yang berisikan materi-materi pembelajaran baik,” tegas Novita.
Seperti halnya pelatihan UMKM, disampaikan Novita pelatihan publik speaking bahkan pembelajaran sekolah yang bisa diakses gratis oleh seluruh masyarakat.
Untuk hal penting ini perempuan cantik ini rela keliling keseluruh kecamatan di Trenggalek untuk memastikan kader PKK ikut berperan aktif dalam membantu pemerintah.