BISNISPERISTIWA

Batu Lumut Trenggalek, Ragam Corak dan Warna

×

Batu Lumut Trenggalek, Ragam Corak dan Warna

Sebarkan artikel ini

SUARATRENGGALEK.COM – Selain pariwisata, Kabupaten Trenggalek ternyata memiliki kekayaan alam yang istimewa. Seperti yang ada di Desa Cakul, Kecamatan Dongko. Dimana terdapat dengan pengerajin Batu Lumut yang mendunia.

Bangganya lagi pengerajin batu untuk perhiasan mulai dari cincin, liontin, gelang dan produk-produk perhiasan lainnya itu sudah mengekspor produknya ke-10 negara, salah satunya Amerika.

“Saya merasa terkesan dengan kreativitas dan kegigihan pemuda asal Desa Cakul, Kecamatan Dongko itu,” tutur Novita.

Hal menurut Novita karena bertemu dengan Dedi pemilik brand Batzuku yang telah mengubah batu yang ada di daerahnya menjadi bernilai ekonomis dan potensi jual yang tinggi.

Karya Dedi sendiri sudah pernah diekspor ke 10 negara di dunia. Bahkan dari transaksi yang dilakukan bisa diketahui Batu Lumut Trenggalek merupakan batu lumut terbaik di dunia.

“Konsumennya dari Amerika sempat menguji dan membandingkan dengan Batu Lumut dari daerah dan negara lainnya,” ujarnya.

Batu Lumut Trenggalek diterangkan Novita lebih kaya corak dan warnanya. Motifnya juga tajam, makanya banyak pembeli di luar sana tertarik dengan Batu Lumut Trenggalek.

Ini memang produk yang ia cari dari 14 kecamatan. Kira kira apa yang bisa Tim PKK Kecamatan lakukan dalam menemukan bakat-bakat terpendam.

Alhamdulillah di Dongko kita mendapatkan batu cantik yang nilai ekonomisnya besar, cuma belum mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.

“Ini akan menjadi laporan kami kepada Bupati, untuk selanjutnya akan menjadi binaan kami di Dekranasda Kabupaten Trenggalek,” harapnya.

Selain itu kedepan Novita berharap ini bisa menjadi kebanggaan Trenggalek. Semoga ini menjadi salah satu produk kerajinan yang Trenggalek miliki dan tidak kalah dengan produk-produk nasional.

Dalam artian dalam produk perhiasan yang nantinya akan kami kembangkan dan bisa dibeli oleh masyarakat Indonesia dimanapun berada, karena batunya batu spesial.

“Yang diluar saja suka masak yang di Indonesia tidak beli dan beli-beli produk dari luar. Kalau mau menyelamatkan Indonesia, ya kita harus harus membeli produk-produk UMKM seperti ini,” tegas Novita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *