KESEHATAN

Trenggalek Terima 21.750 Dosis Vaksin PMK, Kambing dan Domba Jadi Sasaran

×

Trenggalek Terima 21.750 Dosis Vaksin PMK, Kambing dan Domba Jadi Sasaran

Sebarkan artikel ini
Vaksin PMK Trenggalek
Petugas saat memberikan vaksin PMK ke hewan ternak.

SUARA TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek kembali menerima bantuan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebanyak 21.750 dosis untuk melindungi hewan ternak dari wabah yang menyerang sapi, kambing dan domba.

Bantuan tersebut terdiri dari 11.250 dosis dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan 10.500 dosis dari Kementerian Pertanian (Kementan). Dengan tambahan ini, vaksinasi PMK di Trenggalek akan kembali digencarkan setelah sebelumnya diberikan sebanyak 3.500 dosis pada Januari 2025.

Kambing dan Domba Ikut Divaksin

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Ririn Hari Setiani, menyampaikan bahwa vaksinasi kali ini mencakup kambing dan domba, berbeda dengan sebelumnya yang hanya untuk sapi.

“Mulai Senin (17/2/2025), vaksinasi akan dilakukan per kecamatan dengan menyasar sapi, kambing, dan domba yang sehat,” ujar Ririn, Sabtu (15/2/2025).

Sebagai tahap awal, vaksinasi akan dilakukan di Kecamatan Karangan, mencakup Desa Sumberingin, Desa Karangan, dan Desa Kedungsigit.

“Dinas Peternakan telah menyiapkan 9 tim vaksinasi, dengan 3 tim bertugas di masing-masing desa,” lanjutnya.

Vaksin PMK diberikan kepada hewan ternak.

Peternak Masih Ada yang Menolak Vaksinasi

Meski vaksinasi penting untuk mencegah penyebaran PMK, Ririn mengakui masih ada peternak yang menolak hewan ternaknya divaksin.

“Mereka takut vaksin justru menyebabkan ternaknya tertular PMK. Kami sudah coba jelaskan bahwa vaksin aman, tetapi jika tetap menolak, kami tidak bisa memaksa,” jelasnya.

Hewan Peternak Merasa Terlindungi Vaksin PMK

Salah satu peternak di Desa Sugihan, Kecamatan Kampak, Slamet, menyambut baik vaksinasi PMK ini. Ia menjadi penerima vaksin PMK pada gelombang pertama Januari 2025 lalu dan merasa hewan ternaknya lebih terlindungi.

“Saya sempat takut tidak kebagian vaksin PMK, karena stok vaksinnya dikabarkan terbatas,” kata Slamet.

Ia juga menyebut beberapa ternak di lingkungannya sudah terkena PMK, bahkan ada yang mati.

“Pedhet atau anak sapi milik tetangga ada yang mati karena PMK. Jadi begitu dengar ada vaksin, saya langsung meminta ke perangkat desa,” ungkapnya.

Slamet pun mengimbau peternak lain agar tidak ragu menerima vaksinasi untuk ternaknya.

“Sapi saya Alhamdulillah sehat sampai sekarang,” tutupnya.

Pemberian vaksin PMK kepada hewan ternak.