PENDIDIKAN

Uji Coba Makan Siang Bergizi di Trenggalek Diikuti Pelajar SDN 2 Sumbergedong

×

Uji Coba Makan Siang Bergizi di Trenggalek Diikuti Pelajar SDN 2 Sumbergedong

Sebarkan artikel ini

SUARA TRENGGALEK – Pelajar di SDN 2 Sumbergedong Trenggalek mengikuti uji coba makan siang bergizi yang diadakan Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Selasa (17/9/2024).

Pelaksanaan uji coba makan siang bergizi tersebut juga di pantau oleh Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin.

“Program ini akan menjadi salah fokus kami, terutama untuk memastikan menu makanan yang dikonsumsi haruslah real food,” ungkap Gus Ipin biasa disapa.

Gus Ipin juga menerangkan jika konsep uji coba ini adalah memastikan bahwa yang dikonsumsi oleh putra-putri kita itu benar-benar makanan real food yaitu makanan yang diolah dari sumber pangan yang asli.

“Jadi bukan makanan yang mengandung pengawet atau dalam kemasan,” kata Gus Ipin.

Gus Ipin juga ingin memastikan menu yang dikonsumsi harus memenuhi kebutuhan gizi harian anak-anak.

Dalam uji coba makan siang bergizi tersebut, protein yang terkandung di setiap menunya adalah 28 gram.

“Itu sudah memenuhi 58 persen kebutuhan protein sehari, kalau sarapan di pagi harinya sudah tinggi protein nanti tinggal ditambah snack sama makan malamnya saja,” lanjutnya.

Selain itu pihaknya juga konsen terhadap harga setiap menu uji coba makan siang bergizi agar tidak terlalu berlebihan.

Dengan harapan program uji coba makan siang bergizi tersebut tidak membebani atau mengorbankan program-program yang lain.

“Hari ini saya apresiasi kepala dinas dan kepala sekolah yang menyiapkan lahan pangan di sekolahan, termasuk kebutuhan proteinnya tadi disiapkan kolam lele,” terang Gus Ipin.

Upaya lain untuk menekan harga adalah menu uji coba makan siang bergizi tersebut dimasak oleh ibu-ibu Tim Penggerak PKK setempat, sehingga tidak perlu melalui penyedia.

Menurut Mas Ipin, makan siang bergizi tersebut sekaligus menjalankan program TP PKK untuk membantu Pemkab Trenggalek dalam mencegah stunting

“Jadi mereka sudah ikhlas tidak ada ibaratnya ‘buruhan’ (upah), sehingga harganya betul-betul untuk menyediakan bahan makannya saja,” ungkapnya.

Tak hanya itu, kedepan para siswa juga diminta untuk membawa alat makanan sendiri, mulai dari piring, sendok, hingga garpu sehingga tidak perlu membeli sterefoam atau bungkus makanan lainnya.

Selain untuk menekan harga, langkah tersebut juga diambil untuk mengurangi sampah.

“Jadi alat makannya nanti sudah dinamai masing-masing siswa, agar tidak tertukar antar siswa sehingga tidak terjadi penyebaran penyakit,” tegas Gus Ipin

Makan siang bergizi ini akan diujicobakan selama sebulan kedepan dengan anggaran dari donatur melalui Baznas Trenggalek.

Untuk menyempurnakan program tersebut, Pemkab Trenggalek juga akan menggelar lomba untuk semua sekolah di Trenggalek.

Sekolah yang berhasil membuat menu sehat denga harga paling murah dengan konsep SOP yang terbaik akan menjadi pedoman dalam penyediaan makan siang bergizi.

“Setiap bulan juga akan ada makan bersama wali murid, dengan harapan wali murid tahu kandungan gizi apa yang baik dikonsumsi anak-anak setiap hari,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *