SUARA TRENGGALEK – PDI Perjuangan Trenggalek optimis memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang dengan lawan kotak kosong.
Meskipun penetapan calon masih menunggu waktu, namun telah dipastikan dalam pilkada tahun ini hanya ada satu paslon atau calon tunggal saja yakni Moch. Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara (Ipin-Syah).
Doding Rahmadi selaku Sekertaris DPC PDI Perjuangan Trenggalek mengatakan bahwa pihaknya optimis dengan target kemenangan dari partai pendukung Ipin-Syah menang 85 persen pada pilkada mendatang.
“Untuk harapannya pasti 100 persen menang, tapi dalam angka minimal ya di angka 85 persen,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan untuk perolehan kotak kosong sendiri mungkin di angka 13 persen saja. Tentang adanya relawan pendukung kotak kosong tetap menjadi bagian dari demokrasi.
Meskipun demikian, Doding juga menegaskan banyaknya kerugian jika kemenangan diraih oleh kotak kosong. Yakni, jika kotak kosong menang jabatan Bupati akan diisi oleh Penjabat (PJ) bupati bahkan juga kerugian pada anggaran daerah.
“Selain itu juga bakal ada dampak pada anggaran APBD yang akan terpotong untuk pelaksanaan Pilkada ulang,” jelasnya.
Padahal dalam pembahasan APBD, disampaikan Doding, Pemkab hanya menyiapkan skema Pilkada 2024 saja. Jadi kesiapan anggarannya cuma untuk satu kali pemilihan, kalau ada Pilkada ulang pakai anggaran dari mana.
“Apalagi, anggaran yang dibutuhkan untuk setiap Pilkada adalah Rp 60 miliar hingga Rp 80 miliar,” ungkapnya.
Doding juka menjelaskan meskipun ada wacana, jika Pilkada dimenangkan oleh kotak kosong, maka Pilkada harus dilaksanakan kembali pada tahun 2025.
Padahal pembahasan APBD 2025 sudah harus rampung pada bulan November 2024, sementara aturan Pilkada ulang tahun 2025 hingga kini masih dibahas oleh Kemendagri.
“Untuk itu, jikapun harus dilaksanakan Pilkada ulang, paling cepat baru bisa dilaksanakan pada tahun 2026,” terangnya kepada awak media.