PENDIDIKANPERISTIWA

Menarik, Metode Ajar Polantas Trenggalek Gunakan Google Maps

×

Menarik, Metode Ajar Polantas Trenggalek Gunakan Google Maps

Sebarkan artikel ini
Polantas saat memberikan edukasi lalu lintas menggunakan google maps

SUARATRENGGALEK.COM – Dalam rangka mengisi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), jajaran Satlantas Polres Trenggalek hadirkan inovasi dengan memanfaatkan google maps sebagai media pembelajaran.

Upaya memberi edukasi para pelajar kali ini bertempat di SMK Kesehatan Wijaya Husada Trenggalek. Dengan memberikan gambaran riil masalah kondisi lalu lintas.

Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranu Dikarta melalui Kasatlantas AKP Mulyani mengatakan para polantas memberikan pengalaman baru kepada para pelajar dengan menafaatkan media google maps sebagai media pembelajaran.

Jadi pemanfaatan google maps ini untuk memberikan gambaran secara riil tentang kondisi ruang lalu lintas sehari-hari. Cara ini tidak menjenuhkan pelajar, beda dengan sosialisasi atau metode ceramah.

“Jika metode ceramah akan membosankan dan peserta hanya bisa membayangkan saja, namun metode ini menggambarkan secara utuh,” ucap Mulyani, Kamis (18/7/2024).

Maka dari itu, Mulyani menerangkan dengan teknologi google maps ini memberikan gambaran secara utuh kondisi jalan raya yang sesungguhnya sehingga lebih mudah untuk mengenalkan apa fungsi jalan, trotoar, rambu-rambu, marka dan lain-lain.

Sedangkan untuk menggunakan google maps itu sendiri sebenaranya relatif mudah dan sudah cukup familiar di kalangan para pelajar. Cukup menyediakan projector atau smart TV dilengkapi dengan fasilitas internet.

“Bahkan sudah bisa menampikan gambar 3D mode satelit,” tegasnya.

Mulyani juga menambahkan, momen MPLS ini adalah momen yang tepat untuk memberikan pembekalan dan edukasi tentang pentingnya tertib berlalu lintas khususnya kepada pelajar yang beralih dari sekolah menengah pertama menuju sekolah menengah atas.

kebetulan juga saat ini, Polres Trenggalek juga sedang menggelar Operasi Patuh Semeru 2024 dimana salah satu sasarannya adalah pengendara dibawah umur.

“Jadi, sangat relevan dan kita buat pembelajaran ini menjadi lebih menyenangkan sehingga pesan yang kita sampaikan bisa dengan mudah diterima,” Imbuhnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *