SUARA TRENGGALEK – Hasil hearing gabungan warga yang memprotes jalan mlumpit rusak parah membuahkan hasil. Keputusan Pemerintah Daerah bakal melakukan perbaikan secara bertahap.
Jalur yang merupakan jalur penghubung Kecamatan Munjungan dan Dongko di Kabupaten Trenggalek, memicu aksi demonstrasi warga yang mendesak perbaikan segera.
Kepala Dinas PUPR Trenggalek, Ramelan, menyebut Jalan Plumpit memiliki panjang total 10 kilometer, dengan 3,4 kilometer di antaranya mengalami kerusakan terparah, khususnya di wilayah Munjungan.
“Kami sebenarnya sudah berkomitmen memperbaiki jalan ini. Buktinya, setiap tahun ada anggaran perbaikan untuk ruas tersebut,” kata Ramelan, Selasa (19/11/2024).
Ia menambahkan bahwa sebagian perbaikan telah dilakukan sepanjang 5,9 kilometer menggunakan dana dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Namun, upaya ini belum cukup untuk mengatasi kerusakan secara keseluruhan.
“Tahun 2025, kami telah mengalokasikan anggaran darurat sebesar Rp 500 juta untuk memperbaiki Jalan Plumpit. Kami cicil sedikit demi sedikit,” ungkapnya.
Ramelan juga menjelaskan bahwa tingginya kebutuhan biaya disebabkan oleh kondisi jalan yang tidak memiliki pondasi, sehingga perbaikannya memerlukan anggaran besar.
“DPRD menjanjikan bahwa perbaikan akan tuntas pada tahun 2026,” tambahnya.
Dengan anggaran darurat kabupaten sebesar Rp 3 miliar untuk tahun 2025, alokasi Rp 500 juta untuk Jalan Plumpit dianggap cukup signifikan. Namun, warga berharap perbaikan segera dilakukan karena pentingnya akses ini untuk mendukung aktivitas ekonomi mereka.
Dalam perencanaannya, Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) berencana melakukan perbaikan bertahap dengan anggaran darurat, meskipun dana yang tersedia masih jauh dari kebutuhan total sebesar Rp 4 miliar.