SUARA TRENGGALEK – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Kabupaten Trenggalek menjadikan penanganan dan pencegahan kanker leher rahim atau kanker serviks sebagai program prioritas.
Sulastri selaku Kepala Bidang Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat, Dinkesdalduk KB Trenggalek mengatakan pada tahun 2023 penderita kanker serviks di Trenggalek berjumlah 70 orang.
“Memang angka tersebut turun di tahun 2024 yang mana jumlah penderita kanker serviks menjadi 68 orang,” ungkapnya.
Namun pihaknya menyayangkan turunnya angka tersebut, karena menurut Sulastri bahwa angka itu turun bukan karena orangnya sembuh, melainkan meninggal dunia.
Bahkan, ia menuturkan jika jumlah penderita kanker serviks menempati urutan pertama diantara pasien yang mengidap jenis kanker lainnya.
“Untuk penyebab infeksi kanker serviks adalah sering ganti pasangan, menikah terlalu muda, riwayat infeksi alat reproduksi, kekebalan tubuh yang turu, paparan asap rokok, hingga infeksi human papiloma virus,” jelasnya.
Upaya Dinkes Trenggalek Antisipasi Kanker Serviks
Sulastri juga menyampaikan jika Dinas telah melakukan sejumlah upaya untuk menekan jumlah penderita kanker serviks di Bumi Menak Sopal.
Seperti pemberian imunisasi HPV (Human Papillomavirus) pada siswa perempuan kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD) sejumlah 9.203 orang pada tahun 2024.
“Bahkan jumlah tersebut sudah mencapai 99 persen dari seluruh siswa kelas 5 dan 6 SD di Trenggalek pada tahun 2024,” jelasnya.
Bahkan, juga masih ada yang tidak mendapatkan (vaksinasi) karena menolak diberikan imunisasi, ada yang takut dan ada berpendapat vaksinnya haram.
Sedangkan pelaksanaan vaksinasi tersebut akan kembali dilakukan pada tahun 2025. Terdekat, vaksinasi HPV akan menyasar siswa putri SMP/madrasah Tsanawiyah kelas 9, pada bulan Februari.
“Kami juga melakukan pemeriksaan di Puskesmas dengan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) test untuk deteksi dini kanker mulut rahim dan PAP smear secara gratis,” paparnya.
Sedangkan untuk rencana ke depan akan diperiksa juga HPV DNA bagi perempuan untuk deteksi dini kanker serviks.
Dalam hal untuk mensukseskan program tersebut, Dinkes Dalduk dan KB berkoordinasi dengan seluruh organisasi wanita di Trenggalek, mulai Dharmawanita, TP PKK, Muslimat, Fatayat, Aisiyah dan Gabungan organisasi wanita (GOW) lainnya.
Jadi, jika sudah dalam tahap terinfeksi kanker serviks, Sulastri meminta masyarakat mengikuti saran tim medis untuk tindakan dan pengobatan karena jika ditemukan dan tidak segera dilakukan tindakan atau pengobatan kanker akan dengan cepat mengalami potensi penyebaran atau metastasis.
“Kami sangat berharap, masyarakat untuk siap setiap tahun melakukan skrining dengan mendatangi puskesmas atau RS terdekat agar diketahui dan segera diambil tindakan atau pengobatan bila dibutuhkan agar bisa ditangani secepatnya sehingga memperbesar harapan untuk sembuh,” tandasnya.