SUARA TRENGGALEK – Informasi viral tentang bayi 19 bulan yang terdiagnosa kanker ovarium menjadi perhatian khusus.
Bahkan dokter spesialis penyakit dalam dan onkologi Ronald Hukom menanggapi kabar viralnya bayi 19 bulan yang terdiagnosis kanker ovarium.
Menurut Ronald kemungkinan besar pemicunya adalah riwayat genetik hingga paparan bahan kimia pada anak.
“Itu harusnya sudah ada dari sejak mungkin di masa kehamilannya, sudah ada kelainan. Tetapi memang kasus seperti ini jarang terjadi,” kata Ronald di Jakarta, Sabtu (12/10/2024).
Mengingat massa tumor sudah sepanjang 13 cm, Ronald menilai, kanker seharusnya sudah bisa terdeteksi sejak dalam kandungan. Hal itu seharusnya bisa dilihat melalui pemeriksaan USG rutin.
“Faktor lain bisa terjadi karena paparan bahan kimia. Bisa juga saat hamil si ibu meminum obat-obatan tertentu, karena kemunculan kankernya ini terlalu cepat,” ujarnya.
Dilansir dari rri.co.id Ronald juga menyebut, tren kasus kanker ovarium pada anak di Indonesia juga relatif sangat jarang. Jenis kanker pada anak yang masih banyak dilaporkan adalah kanker darah atau leukemia.
Hingga kini, belum diketahui pasti apa penyebab perkembangan kanker pada setiap orang relatif cepat atau lambat. Karenanya itu kelompok-kelompok dengan riwayat genetik kanker dianjurkan rutin melakukan pemeriksaan.
“Misalnya di keluarga nenek, ibu, tante, atau saudara punya riwayat kanker, lebih hati-hati untuk generasi yang berikutnya juga. Itu pentingnya deteksi dini,” kata Ronald.
Sebelumnya, viral di media sosial bayi 19 bulan terdiagnosis kanker ovarium stadium 3 di Sabah, Malaysia. Kondisi tersebut baru diketahui orangtua saat anak bernama Deneen Auni Riksi itu mengeluhkan gejala sembelit dan kembung.
Ibu bayi tersebut, Fallarystia Sintom, menyadari ada yang tidak beres pada anaknya, setelah mengeluhkan perut kembung dan sembelit. Fallarystia juga nampak kurang aktif dari biasanya dan hanya ingin digendong.
“Anak saya merasa tidak nyaman dan karena dia belum bisa berbicara, dia hanya menangis ketika merasa kesakitan,” kata Fallarystia (25) seperti ditulis The Straits Times. Dokter kemudian melakukan pengangkatan tumor sebesar 13,5 cm pada ovarium bagian kanan bayi tersebut.