SUARA TRENGGALEK – Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Kabupaten Trenggalek mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menyimpan dan mengolah daging kurban agar tetap higienis dan bergizi saat dikonsumsi.
Kepala Dinkesdalduk KB Trenggalek, dr Sunarto, menjelaskan bahwa kandungan gizi antara daging sapi dan kambing berbeda. Dalam 100 gram, daging sapi mengandung 273 kkal energi, 17,5 gram protein, dan 22 gram lemak. Sedangkan daging kambing mengandung energi lebih rendah yakni 149 kkal, dengan protein 16,6 gram dan lemak 9,2 gram.
“Dilihat dari komposisi gizinya, daging sapi memang memiliki kalori dan kandungan lemak lebih tinggi dibandingkan kambing. Oleh karena itu, pengolahan yang tepat penting agar tetap sehat dikonsumsi,” ujar Sunarto, Senin (2/6/2025).
Untuk daging kurban yang tidak langsung dimasak, Sunarto menyarankan agar tidak dicuci sebelum disimpan. Daging sebaiknya dipotong sesuai kebutuhan, dikemas dalam porsi kecil, lalu dimasukkan ke dalam mesin pembeku.
“Nanti kalau mau dimasak, cukup ambil satu kemasan. Jangan disimpan kembali ke dalam freezer setelah dicairkan,” jelasnya.
Ia menambahkan, daging beku sebaiknya dicairkan secara alami sebelum dicuci dan dimasak, demi menjaga tekstur serta keamanan pangan.
Terkait pengolahan organ dalam, Sunarto menekankan pentingnya memasak hingga benar-benar matang. Jika ditemukan parasit atau kelainan pada hati hewan, cukup bagian yang terkena yang dibuang, sementara bagian lainnya tetap bisa dikonsumsi setelah dimasak dengan baik.
Imbauan ini sebagai langkah antisipatif terhadap penyakit zoonosis, atau penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia. Dinkes mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga kebersihan, baik di rumah maupun di tempat pemotongan hewan.
Dengan pengolahan dan penyimpanan yang tepat, diharapkan manfaat gizi dari daging kurban dapat diperoleh secara maksimal tanpa mengorbankan aspek kesehatan.