SUARA TRENGGALEK – Bendungan Bagong mengalami kerusakan akibat tanah longsor yang terjadi pada Jumat (21/2). Kejadian ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, menyebabkan tembok bendungan rusak di beberapa bagian.
Pengawas Utama Paket II Bendungan Bagong, Sriwahyudi, mengonfirmasi bahwa longsor tersebut merusak area Shotcrete yang berfungsi mencegah longsoran tanah.
“Itu di bagian antara bangunan Medan dan bangunan Spillway, tepat di atas bangunan pengelak terowong,” jelasnya.
Kerusakan yang terjadi diperkirakan meliputi area seluas 1.500 hingga 2.000 meter persegi. Meski demikian, Sriwahyudi menegaskan bahwa insiden ini tidak mengganggu proses pembangunan secara keseluruhan.
“Tidak mengganggu pelaksanaan pembangunan sama sekali. Jadi, pekerjaan ini tidak berpengaruh pada bangunan inti,” tegasnya.
Ia juga menyatakan bahwa tim teknis sebelumnya telah memperhitungkan risiko longsor dengan melapisi tanah menggunakan Shotcrete. Namun, intensitas hujan yang tinggi menjadi faktor utama terjadinya longsoran tersebut.
Sebagai tindak lanjut, pihak pengelola bendungan akan melakukan kajian ulang terhadap kondisi tanah untuk menentukan langkah perbaikan yang diperlukan.
“Memang perlu pengkajian ulang terkait stabilitas tanah. Nanti akan dikaji lebih dalam untuk mengetahui sejauh mana penanganan yang dibutuhkan,” pungkas Sriwahyudi.