PERISTIWA

Bendahara PWI Trenggalek Imbau Warga Melapor Jika Ada Penyalahgunaan Profesi Wartawan

×

Bendahara PWI Trenggalek Imbau Warga Melapor Jika Ada Penyalahgunaan Profesi Wartawan

Sebarkan artikel ini
Bendahara PWI Trenggalek
Bendahara PWI Trenggalek, Choirul Anam.

SUARA TRENGGALEK – Kasus dugaan pemerasan oleh tiga pria yang mengaku sebagai wartawan di Kecamatan Bendungan, Trenggalek, menjadi peringatan bagi para pejabat publik untuk lebih waspada terhadap penyalahgunaan profesi jurnalistik.

Bendahara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Trenggalek, Choirul Anam, menyatakan pentingnya sikap tegas aparatur pemerintahan terhadap oknum yang mencatut profesi wartawan namun bertindak di luar koridor hukum.

“Pejabat publik jangan takut, justru harus berani bersikap. Jika ada yang mencurigakan, apalagi sampai ada indikasi pemerasan, segera tempuh jalur hukum,” tegas Irul, sapaan akrabnya, Jumat (16/5/2025).

Ia mengimbau agar kepala desa, kepala sekolah, dan pejabat lainnya tidak mudah percaya kepada orang yang mengaku sebagai wartawan. Pemeriksaan identitas dan afiliasi media menjadi langkah penting untuk menghindari modus pemerasan.

“Periksa dulu kartu persnya, pastikan apakah medianya sudah diverifikasi Dewan Pers atau berbadan hukum yang sah. Jangan ragu bertanya maksud dan tujuan kedatangannya,” jelas Irul.

Ia juga meminta jika ditemukan indikasi itikad buruk seperti memaksa atau meminta sesuatu yang tidak wajar, Irul menyarankan agar pejabat menolak dengan sopan namun tegas.

Apabila terjadi ancaman atau pemerasan, pelaporan ke kepolisian atau Dewan Pers harus segera dilakukan.

“Wartawan yang sesungguhnya tidak akan memaksa atau mengintimidasi. Mereka bekerja sesuai kode etik dan tugas jurnalistik,” tegasnya.

Menurut Irul, pemahaman pejabat publik terhadap hak-hak hukum mereka sangat penting. Aparatur dapat menempuh jalur hukum jika menemukan unsur pidana dalam tindakan seseorang yang mengaku wartawan.

“Penindakan terhadap kasus di Bendungan membuktikan bahwa hukum bisa melindungi dari praktik tidak etis,” tandasnya.

Irul juga menekankan pentingnya menjaga integritas profesi wartawan agar nama baik media dan jurnalis profesional tidak tercemar oleh ulah segelintir oknum.

“Pejabat publik harus berani bicara dan terbuka. Sikap profesional dan transparan justru akan memperkuat kepercayaan masyarakat,” pungkasnya.