SUARA TRENGGALEK – Hari Vaksin AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 18 Mei sebagai momen untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengembangan vaksin HIV/AIDS.
Peringatan ini juga menjadi bentuk apresiasi terhadap para peneliti, tenaga kesehatan, relawan, dan semua pihak yang terlibat dalam pencarian solusi jangka panjang terhadap epidemi HIV.
Meskipun hingga kini belum ditemukan vaksin yang sepenuhnya efektif mencegah HIV, berbagai penelitian dan uji klinis masih terus dilakukan secara global.
Vaksin tetap dianggap sebagai harapan utama untuk mengakhiri pandemi HIV, yang sejak awal kemunculannya telah merenggut lebih dari 36 juta jiwa di seluruh dunia.
Hari Vaksin AIDS Sedunia juga bertujuan untuk mendorong kolaborasi internasional, pendanaan berkelanjutan, serta edukasi publik terkait pencegahan dan pengobatan HIV.
Menurut data dari Wikipedia, ide awal Hari AIDS Sedunia dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua pejabat informasi masyarakat dari Program AIDS Global WHO di Geneva, Swiss.
Sementara itu, dilansir dari alphabiolabs Hari Vaksin AIDS Sedunia pertama kali diperingati pada 18 Mei 1998. Peringatan ini merujuk pada pidato Presiden Amerika Serikat saat itu, Bill Clinton, pada tahun 1997 yang menyerukan komitmen baru dalam pengembangan vaksin HIV.
