SUARA TRENGGALEK – Nasib tragis dialami seorang anak berusia 8 tahun inisial MAAR, korban ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di Sungai Ngasinan, Dusun Brongkah, Desa Kedunglurah, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek.
Korban bersama temannya J (8) pada Rabu siang (18/12) sekitar pukul 12.30 WIB tengah bermain layang-layang. Saat layang-layang milik korban putus, ia berusaha mengejar hingga ke tepi sungai, namun nahas korban MAAR terpeleset ke sungai dan tenggelam.
Kapolsek Pogalan Iptu Rudi Sugiarto membenarkan kejadian tersebut, korban terpeleset dan tercebur ke sungai. Temannya, yang menyaksikan kejadian tersebut, ketakutan dan segera berteriak meminta bantuan warga sekitar.
“Setelah mendengar informasi tersebut, ayah korban, Nanang Rohmanudin, bersama warga segera melakukan pencarian di sekitar lokasi,” ucapnya.
Dijelaskan Rudi, pencarian korban berlangsung hingga pukul 15.15 WIB, saat korban ditemukan tenggelam di sungai sejauh 100 meter dari titik awal kejadian.
Usai ditemukan, korban langsung dievakuasi ke rumahnya menggunakan mobil patroli Polsek Pogalan, sesuai permintaan keluarga yang tidak menghendaki pemeriksaan lebih lanjut di fasilitas kesehatan.
“Selanjutnya, tim medis dari Puskesmas Pogalan, dipimpin oleh dr. Lely Nurlaili, melakukan pemeriksaan luar pada tubuh korban,” tutur Iptu Rudi.
Ia juga menerangkan, dari hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dan kematian korban diduga akibat tenggelam, yang menyebabkan kehabisan napas serta tubuh kemasukan air sungai.
Kapolsek Pogalan bersama tim gabungan dari Polsek, BPBD Trenggalek, dan Basarnas, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta identifikasi korban.
“Barang bukti seperti kaos, celana pendek, sendal, dan gulungan senar layang-layang diamankan,” ungkapnya.
Selain itu, keterangan dari saksi-saksi, termasuk teman korban dan warga sekitar, telah diambil untuk melengkapi laporan kejadian.
Setelah evakuasi, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman. Polsek Pogalan juga berkoordinasi dengan pihak desa untuk mendukung kelancaran proses tersebut.
“Kami menyampaikan duka mendalam atas kejadian ini dan mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati, terutama di area sekitar sungai,” ucapnya.
Iptu Rudi juga mengajak seluruh orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas anak-anak, khususnya di musim hujan yang meningkatkan risiko kecelakaan seperti ini.