SUARA TRENGGALEK – Capaian layanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Trenggalek masih rendah. Dari total 174.115 sasaran yang terdaftar, baru 51.621 sasaran atau 29 persen yang sudah terlayani.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Trenggalek, Saeroni menyebutkan dari 60 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada, baru 16 unit yang beroperasi.
16 SPPG di Trenggalek
“(SPPG) yang sudah operasional hampir menyeluruh di kecamatan, hanya ada 4 kecamatan yang belum yaitu Kecamatan Bendungan, Pule, Suruh, dan Karangan. Kendala yang belum operasional mungkin sedang persiapan terkait peralatan, gedung, ketenagaan gizinya, atau hal lainnya,” kata Saeroni, Kamis (25/9/2025).
Untuk sasaran penerima MBG di Trenggalek meliputi PAUD, SD, SMP, SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui. Jumlah terbanyak berada di Kecamatan Trenggalek karena sekolah lebih banyak dibanding wilayah lain.
“Di Kecamatan Tugu setiap SPPG rata-rata melayani 3.310 penerima, sedangkan di Kecamatan Trenggalek rata-rata melayani 2.985 penerima,” jelasnya.
Pengawasan Pemkab Trenggalek
Saeroni menambahkan, pembentukan SPPG tidak melalui pemerintah kabupaten, melainkan langsung didaftarkan oleh mitra ke Badan Gizi Nasional (BGN). Pemkab hanya berwenang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan MBG di lapangan.
Ia juga mengungkapkan, Pemkab Trenggalek telah membentuk satgas percepatan penyelenggaraan MBG berdasarkan SK Bupati. Satgas ini bertugas mengantisipasi potensi insiden keracunan makanan seperti yang terjadi di sejumlah daerah lain.
“Kita menekan agar SPPG mematuhi petunjuk teknis SOP yang sudah diterbitkan BGN, sehingga yang disajikan benar-benar memenuhi kualitas yang ditetapkan BGN,” pungkas mantan Kepala Dinas Kesehatan tersebut.