SUARATRENGGALEK.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek telah menyalurkan air bersih di 10 Desa akibat terdampak kekeringan.
Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono mengatakan sesuai laporan yang masuk, telah dilakukan distribusi air bersih ke 10 desa. Angka tersebut masih bisa bertambah.
Data wilayah kekeringan ada di Kecamatan Panggul, Dongko, Pogalan, Gandusari, Bendungan serta Tugu. Dengan kondisi yang sama.
“Kami setiap hari bisa melakukan distribusi air bersih hingga 6000 sampai 12000 liter, sesuai jumlah warga terdampak,” jelasnya.
Pengiriman air bersih ke desa-desa terdampak disampaikan Triadi menggunakan beberapa armada berkapasitas 4 ribu dan 6 ribu liter yang dimiliki BPBD Trenggalek.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa perkiraan kemarau hingga di bulan Agustus saja. Bahkan, pihaknya memprediksi jumlah wilayah kekeringan pada tahun ini tidaklah sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
Untuk tahun 2023, sebanyak 43 desa di 14 kecamatan mengalami kekeringan. Bahkan pada tahun lalu selain krisis air bersih, puncak kemarau mengakibatkan sebanyak 53 peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari 29 desa di 11 kecamatan.
“Kondisi itu dipengaruhi dampak kekeringan meteorologis, kondisi lebih kering dari tiga tahun sebelumnya,” pungkasnya.