SUARA TRENGGALEK – Pasca rumahnya diterjang angin puting beliung pada Sabtu pekan lalu, warga Desa Kayen Kecamatan Karangan harus memperbaiki kondisi rumah yang rusak parah.
Untuk memperbaiki atap rumah mereka, salah satu warga Desa Kayen harus mengeluarkan biaya pribadi hingga jutaan rupiah.
Dari pengamatan awak media, sejumlah warga nampak mengganti genteng yang hilang atau pecah dengan genteng yang baru, ada juga yang memilih mengganti dengan material lainnya salah satunya asbes.
Seperti yang dilakukan oleh seorang warga Desa Kayen, Joko Siswanto harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 3,5 juta untuk memperbaiki atap yang hilang diterjang angin kencang.
“Atap yang lama terbuat dari galvalum, hilang semua terbawa angin kecang, kayu sebagai penahannya juga ikut rusak, jadi harus diganti juga,” kata Joko, Senin (4/11/2024).
Selama masa perbaikan, istri dan anak Joko harus tinggal di rumah saudaranya, sedangkan Joko memilih untuk tetap tinggal di rumahnya tersebut.
“Yang rusak parah kan dapur, kalau bagian rumah utama ada kerusakan tapi hanya sedikit karena atapnya terbuat dari genteng,” lanjutnya.
Pengusaha meubel tersebut menuturkan, tidak hanya rumahnya yang terdampak angin kencang, namun juga para tetangganya.
“Banyak yang rumahnya rusak, mungkin puluhan,” terang Joko.
Kronologi angin kencang sendiri bermula dari hujan yang disertai angin kencang dari arah selatan, lalu tak lama ganti dari arah utara.
“Ada hujan es juga walaupun esnya kecil-kecil,” lanjutnya.
Menurutnya durasi angin kencang tersebut tidak begitu panjang, namun dengan kekuatan yang besar cukup untuk memporak porandakan rumah warga.
“Selama puluhan tahun saya tinggal disini baru kali ini angin kecang terjadi,” pungkasnya.