SUARA TRENGGALEK – Terakhir dilaksanakan pada tahun 2018, Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Trenggalek kembali di hidupkan.
Di promotori oleh Nur Effendi, pembinaan dan pencarian atlet berbakat terus dilakukan. Seperti yang saat ini digelar, Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Handball 2024 sejak Senin (22/8) hingga Selasa (23/8) lalu.
Saat di temui awak media, Nur Effendi menyampaikan adanya turnamen ini berharap atlet bola tangan berbakat dari Trenggalek dapat teridentifikasi dan diberdayakan untuk berkompetisi di tingkat nasional.
“Apalagi saat ini, kami sudah memiliki satu atlet yang baru saja pulang berlaga di PON Aceh- Sumut 2024,” ungkap Ketua ABTI Trenggalek, Nur Effendi.
Nur Effendi yang juga menjabat anggota DPRD Trenggalek aktif itu menjelaskan alasannya dimana salah satu target dari pelaksanaan Kejurkab tersebut adalah membentuk tim yang akan turun pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025.
Dengan demikian pembinaan para atlet bola tangan akan terus terlaksana, sebab dalam hal ini ABTI Trenggalek ada hafapan bisa mencapai final.
“Pada pelaksanaan sebelumnya, tim kami sudah sampai semifinal, dan kami ingin meningkatkan prestasi itu,” ujarnya.
Kejurkab ini merupakan langkah penting untuk menambah pengalaman para atlet bola tangan. Apalagi turnamen serupa terakhir kali diadakan pada tahun 2018 lalu.
Karena itu ABTI menekankan, pembinaan terhadap olahraga handball di Trenggalek terus dilakukan, mengingat olahraga ini memiliki potensi yang besar, meski peminatnya tidak sebanyak sepak bola.
“Dengan semangat dan dukungan yang kuat, ABTI Trenggalek optimis bahwa Kejurkab Handball 2024 akan menjadi batu loncatan bagi atlet-atlet muda dalam meraih cita-cita mereka di dunia olahraga,” ujarnya.
Sebab yang ikut ambil bagian dalam hal ini adalah para calon atlet dengan usia tingkat SMA sederajat.
Nur Effendi juga menjelaskan jika handball atau bola tangan ini adalah olahraga prestasi yang sudah diakui, dan kini menjadi cabang olahraga dalam PON hingga Olimpiade.
“Kami ingin lebih banyak atlet dari Trenggalek berprestasi di tingkat nasional kedepannya,” jelas legislator DPRD Trenggalek ini.
Diimbuhkan Nur Effendi turnamen tersebut merupakan kali pertama sejak vakum sekitar enam tahun lalu. Dalam Kejurkab tersebut diikuti oleh 12 tim, terdiri dari 7 tim putra dan 5 tim putri, dengan sistem setengah kompetisi.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring talenta atlet bola tangan berbakat dari Trenggalek, untuk mengikuti kejuaraan lain dengan tingkatan lebih tinggi.