SUARATRENGGALEK.COM – Golkar Trenggalek akui sadar diri dan mawas diri untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Trenggalek 2024.
Bahkan dengan kondisi hanya mengantongi 5 kursi di parlemen, Golkar Trenggalek memutuskan sikap tidak harga mati dan mutlak ber koalisi hanya dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) saja.
“Memang rekomendasi untuk Cabup dan Cawabup belum turun, bukan molor tapi ada beberapa proses yang perlu di jalankan,” ucap Ketua DPD Golkar Trenggalek Arik Sri Wahyuni, Sabtu (27/7/2024).
Disampaikan oleh Arik bahwa proses tersebut terkait survei internal untuk elektabilitas para calon. Sementara masih ada satu survei calon yang telah selesai.
Survei tersebut dilakukan oleh LSI untuk incumbent yakni Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin. Selain itu juga masih ada proses survei yang sedang berjalan.
“Hasil survei yang sudah selesai yakni petahana dengan hasil di atas 60 persen,” ungkap politisi Golkar tersebut.
Arik juga menambahkan bahwa dalam prosesnya politik yang sangat dinamis ini ia tak mau gegabah, bukan tentang takut namun dengan keadaan perolehan kursi harus tau diri dan mawas diri.
Sementara itu, ditempat yang sama Ketua DPD Golkar Jatim bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Heri Sugiono membenarkan kenapa rekomendasi belum ada yang turun, karena memang ada tahapan dalam proses tersebut.
“Dalam hal ini golkar akan realistis karena golkar tidak bisa mengusung sendiri,” ungkapnya.
Heri juga menerangkan untuk komunikasi politik dengan KIM sangat baik, bahkan dengan petahana juga baik dalam rangka silaturahmi, bukan untuk menentukan rekomendasi.
Kendati demikian, koalisi dengan KIM tidak harga mati bahwa mutlak dengan KIM saja, karena keputusan itu sangat berpengaruh dengan konstalasi di daerah. Ia juga berharap KIM tetap solid.
“Misal berharap dengan KIM saja, namun tidak memenuhi kuota maka kita masih membuka kesempatan komunikasi dengan partai lain,” jelas Heri menegaskan.