OLAHRAGA

Koni Trenggalek Menuju Porprov Jatim 2025 Antara Harapan dan Anggaran

×

Koni Trenggalek Menuju Porprov Jatim 2025 Antara Harapan dan Anggaran

Sebarkan artikel ini
Kontingen Koni Trenggalek untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov)
Pemberangkan kontingen cabor dalam kompetisi Porprov tahun lalu.

SUARA TRENGGALEK – Berbagai persiapan dalam mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 telah dilakukan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Trenggalek.

Bahkan dalam persiapan tersebut terdapat beberapa permasalahan mulai dari anggaran hingga kesiapan cabang olahraga (cabor) yang belum bisa dikatakan siap.

31 Cabor Bakal Ikuti Pekan Olahraga Provinsi

“Untuk persiapan awal kami telah melakukan koordinasi dengan pengurus harian,” kata Adit Suparno selaku Wakil Ketua Umum Koni Trenggalek, Rabu (5/2/2025).

Selanjutnya disampaikan Adit dari pengurus harian KONI akan menunggu informasi dari KONI Provinsi terkait kepastian pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025.

Jika jadwal pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 sudah daapat dipastikan akan ada rakerda dengan mengundang 31 cabor yang ada di Trenggalek.

“Sebelumnya hanya ada 24 cabor yang mengikuti, saat ini perkembangan bertambah sangat pesat,” ungkapnya.

Kriteria Seleksi Cabor di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov)

Adit juga menjelaskan bahwa dari 31 cabor tersebut, ada seleksi pemilihan cabor yang akan diberangkatkan. Kriteria cabor yang berangkat adalah cabor yang mendekati limit prestasi.

“Keputusan akan ditentukan pada rakerda, apakah cabor yang akan diberangkatkan memiliki kejuaraan di kejurprov atau tidak,” ucapnya.

Sedangkan cabor yang diberangkatkan untuk kompetisi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 hanya sekitar 5 cabor saja.

Lima cabor itu adalah silat, senam, judo, karate dan pentaque serta akan ada cabor lain yang menyusul. Saat ini KONI juga telah melakukan koordinasi dengan para cabor untuk melakukan persiapan.

Keberangkan kontingen cabor Koni Trenggalek dalam kompetisi.

Keterbatasan Anggaran Jadi Kendala Koni Trenggalek

Beberapa cabor menurut Adit telah melakukan berbagai seleksi, untuk mempersiapkan para atletnya selain dalam proses pembinaan yang sudah berjalan.

“Kuota cabor yang ada di Provinsi sebenarnya ada 58 cabor, nanti kita akan di undang untuk persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov),” jelasnya.

Namun karena keterbatasan anggaran di Koni Trenggalek, Adit menerangkan dari total sebanyak 24 cabor di Koni Trenggalek, hanya 20 cabor saja yang bakal mengikuti kompetisi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

“Untuk anggaran yang diajukan Koni sebesar Rp 3,5 miliar, cuman turun realisasinya berapa kami belum mengetahui,” tutur Adit.

Diimbuhkan Adit para pengurus Koni Trenggalek hingga saat ini belum mengetahui kepastian realisasi anggaran, namun biasanya yang sudah terjadi realisasi jauh dibawah besaran anggaran yang diajukan.

“Misal di tahun kemarin, hanya terealisasi Rp 1,5 dari pengajuan Rp 3,5 miliar,” jelasnya.

Anggaran Cabor Terbesar di Koni Trenggalek

Menurut Adit untuk anggaran yang diterima para cabor sangat relatif, karena ada kriteria untuk cabor yang diberikan anggaran adalah cabor yang digemari masyarakat secara umum.

“Juga cabor yang sering melakukan event, berupa club dan yang berpotensi mendapatkan prestasi,” papar Adi kepada awak media.

Namun demikian menurutnya banyak yang belum faham bahwa Koni Trenggalek memiliki kriteria dengan telah bergeser ke cabor unggulan.

Untuk Cabor yang mendapatkan anggaran terbesar pertama adalah sepakbola dengan anggaran ratusan juta, selanjutnya sekitar Rp 100 juta adalah silat dan senam sekitat Rp 30 juta.

“Kriteria itu juga atas kebijakan pimpinan koni dan musyawarah Koni Trenggalek karena keterbatasan anggaran yang terjadi,” imbuhnya.

Wabup Trenggalek saat berangkatkan kontingen olahraga.

Cabor di Koni Trenggalek Banyak yang Mati Suri

Masih disampaikan Adit, sebenarnya banyak cabor yang bisa dijadikan cabor unggulan dalam kompetisi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur.

Misah dicontohkan seperti cabor E-sport, namun kepengurusan cabor itu telah habis masa berlakunya di akhir tahun 2024.

“Sebenarnya sudah kita imbau untuk memperbaharui SK kepengurusan cabor E-sport, ” paparnya.

Padahal menurutnya cabor E-sport ini merupakan cabor yang telah mendapatkan medali perunggu. Maka sangat disayangkan jika tidak diikutkan.

Target Koni pada Ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov)

Adit juga menjelaskan jika Koni Trenggalek seperti biasa memasang target prestasi untuk kompetisi di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

Untuk tahun ini sama seperti tahun kemarin cabor di Koni Trenggalek ditargetkan mampu mambawa pulang 5 medali emas, 5 perak dan 10 perunggu, bahkan itu setiap adanya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

“Cabor unggulan kita adalah silat, senam, sepak takraw, judo dan catur,” ungkap Adit.

Para cabor ini mengangkat ketertinggalan dengan tahun kemarin pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dari 38 Kabupaten, Trenggalek mendapat peringkat 36,

Dengan raihan medali 4 emas, 3 perak dan perunggu 6. Penyumbang medali emas ada silat dengan 2 medali dan 2 medali emas dari cabor senam.

“Senam satu atlet langsung mendapatkan dua medali emas. Untuk silat, 2 medali emas itu dengan berbeda atlet,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *