KESEHATAN

Kasus Diabetes di Trenggalek Tinggi, Gegara Jajan Minuman Kemasan

×

Kasus Diabetes di Trenggalek Tinggi, Gegara Jajan Minuman Kemasan

Sebarkan artikel ini

SUARA TRENGGALEK – Dalam kurun waktu enam bulan terakhir, dari bulan Januari hingga Juni 2024, ada 6.919 warga Trenggalek tercatat menderita diabetes.

“Kasus diabetes meningkat, faktor penyebab utama rendahnya masyarakat akan bahaya penyakit ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Trenggalek, Sunarto.

Sunarto juga menyampaikan salah satu rendahnya kesadaran adalah kurangnya melakukan pengecekan kesehatan secara rutin.

“Banyak masyarakat yang tidak melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin,” ungkapnya, Kamis (19/9/2024).

Selain kurangnya kesadaran untuk memeriksa gula darah, diterangkan Sunarto faktor lain yang berperan dalam peningkatan kasus ini adalah pola hidup yang tidak sehat.

Nutrisi yang tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, serta kebiasaan mengonsumsi minuman kemasan yang mengandung pemanis buatan dan cemilan tidak sehat disebut sebagai pemicu utama.

“Jika dirata-rata, terdapat 34 warga Trenggalek yang didiagnosis diabetes setiap harinya dalam rentang waktu tersebut,” ungkapnya.

Angka ini dianggap cukup tinggi dan menjadi peringatan serius bagi masyarakat Trenggalek akan pentingnya menjaga kesehatan.

Sunarto juga menambahkan bahwa kebiasaan merokok turut meningkatkan risiko diabetes, selain menjadi faktor risiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan saluran pernapasan.

“Perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit saluran pernapasan, termasuk TBC,” tambahnya.

Salah satu penyebab utama peningkatan angka diabetes di Trenggalek adalah konsumsi minuman kemasan.

Minuman ini tidak hanya mengandung kadar gula yang tinggi, tetapi juga pengawet yang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan.

Dirinya memperingatkan bahwa diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti stroke, gangguan mata, penyakit jantung, masalah ginjal, disfungsi ereksi, serta risiko infeksi pada luka kaki.

“Ini bisa berujung pada kondisi kesehatan yang jauh lebih serius jika tidak segera ditangani,” jelasnya.

Sebagai langkah pencegahan, masyarakat dianjurkan untuk rutin memeriksakan gula darah, berolahraga secara teratur, dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

“Semoga masyarakat Trenggalek lebih sadar akan bahaya konsumsi gula berlebihan,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *