WISATA

Gunung Sengungklung atau Semungklung Destinasi Pendakian di Trenggalek

×

Gunung Sengungklung atau Semungklung Destinasi Pendakian di Trenggalek

Sebarkan artikel ini
Pendakian Trenggalek
Tim Prajurit Rimba saat berada di puncak gunung Semungklung.

SUARA TRENGGALEK – Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, kini memiliki destinasi pendakian baru yang menarik perhatian para pecinta alam Gunung Semungklung, yang juga dikenal sebagai Gunung Sengunglung.

Puncak pendakian terletak di ketinggian 1.250 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung ini menawarkan dua jalur pendakian resmi yang masing-masing memiliki karakteristik unik.

Dua Jalur Pendakian Gunung Resmi

Pendaki dapat memilih antara dua jalur resmi untuk mencapai puncak Gunung Semungklung:

1. Jalur via Pule (Desa Pule, Kecamatan Pule):

    Jarak tempuh: sekitar 2,5 kilometer.
    Waktu pendakian: sekitar 1,5 jam.
    Jumlah pos: 3 pos pendakian.

    Karakteristik: Jalur ini relatif landai dan cocok untuk pendaki pemula. Pendaki akan melewati lahan produktif milik warga dengan pemandangan kebun yang asri.

    2. Jalur via Dongko (Desa Sumberbening, Kecamatan Dongko):

      Jarak tempuh: sekitar 4,5 kilometer.
      Waktu pendakian: sekitar 3 jam.
      Jumlah pos: 4 pos pendakian.

      Karakteristik: Jalur pendakian ini lebih menantang dengan medan yang menanjak, termasuk tanjakan yang biasa disebut “Tanjakan Asu” antara pos 1 dan pos 2.

      Pendaki akan menyusuri hutan lebat dan dapat menikmati keindahan Curug Petuk, air terjun setinggi 15–20 meter yang terletak dekat pos 4.

      Keindahan Alam dan Fasilitas Pendukung

      Gunung Semungklung menawarkan pemandangan alam yang memukau, termasuk hutan lindung, sungai-sungai kecil, dan air terjun alami. Jalur pendakian via Dongko, memberikan pengalaman mendaki yang lebih menantang dengan pemandangan yang lebih beragam.

      Untuk mendukung kenyamanan pendaki, tersedia fasilitas seperti basecamp, papan petunjuk jalur, dan layanan porter. Tiket masuk pendakian dikenakan biaya sebesar Rp5.000, yang digunakan untuk pemeliharaan jalur dan fasilitas.

      Pelestarian Alam dan Dukungan Komunitas

      Pembukaan jalur pendakian Gunung Semungklung merupakan hasil kerja sama antara komunitas lokal, seperti Prajurit Rimba Trenggalek, Pokdarwis, dan Pemerintah Desa.

      Upaya ini tidak hanya membuka akses wisata baru tetapi juga mendukung pelestarian alam dan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.

      Pendaki diimbau untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan selama pendakian, termasuk tidak membuang sampah sembarangan dan menghormati ekosistem setempat.