SUARATRENGGALEK.COM – Gempa bumi berkekuatan besar atau biasa disebut megathrust di prediksi bakal dialami Indonesia.
Meski hingga kini belum ada yang bisa memprediksi kapan megathrust itu akan terjadi, namun Indonesia termasuk Bali berpotensi dilanda gempa bumi berkekuatan besar tersebut.
Pasalnya, terutama di Bali diapit tiga lempengan yang menjadi zona sumber gempa potensial belum menunjukkan tanda-tanda mengeluarkan gempa besar.
Hal itu disampaikan Kepala Pokja Diseminasi Informasi Gempa Bumi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika – BBMKG Wilayah III Denpasar Dwi Hartanto kepada RRI di Denpasar, Kamis (15/8/2024).
Dikutip dari rri.co.id Dwi Hartanto mengatakan, zona-zona Megathrust di Indonesia memang sudah ada sejak jutaan tahun lalu salah satunya berada di subduksi aktif di subduksi Sunda.
Titik itu mencakup Sumatera, Jawa, Bali dan Lombok. Ia menjelaskan, megathrust memang berpotensi melanda Indonesia termasuk Bali.
Karena dalam kurun waktu yang cukup lama belum terjadi gempa besar atau disebut dengan zona ‘Seismic Gap’ yang menjadi sumber hingga kini belum memiliki tanda-tanda mengeluarkan gempa besar.
Dwi Hartanto juga mengatakan, selain adanya zona Seismic Gap, megathrust juga muncul akibat adanya proses akumulasi di lempengan bumi sehingga menimbulkan tegangan pada kerak bumi.
Jika terjadi gempa megathrust akan memicu terjadinya sedimentasi batuan skala besar yang menimbulkan tsunami.
“Indonesia diapit tiga lempeng besar sebagai zona sumber gempa potensial yang belum menunjukkan tanda-tanda mengeluarkan gempa besar,” terangnya.
Jika di Bali ada megathrust Sunda dengan keluatan 8,5 maksimunya. Samapi saat ini memang belum ada yang bisa memprediksi kapan gempa akan terjadi makanya kita selalu menggencarkan mitigasi untuk penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami.
Menurut Dwi Hartanto, kendati Bali memiliki potensi mengalami gempa besar, masyarakat tidak perlu panik namun tetap waspada dengan mengupdate informasi dari sumber terpercaya. Sehingga mengetahui informasi yang benar termasuk langkah – langkah mitigasi jika terjadi gempa bumi.
“Jadi kami selalu mengimbau masyarakat untuk melakukan mitigasi ada mitigasi sebelum gempa, saat gempa dan pasca gempa bumi,” pungkas Dwi Hartanto.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan Indonesia termasuk Bali berpotensi mengalami megathrust atau gempa bumi yang berkekuatan besar.
Gempa megathrust ini disebabkan oleh zona sumber gempa potensial namun belum terjadi gempa besar dalam jangka waktu puluhan hingga ratusan tahun terakhir atau disebut zona Seismic Gap.
Kondisi ini yang melatabelakangi Indonesia menjadikan sistem peringatan dini tsunami sebagai peringatan dini potensi tsunami pasca terjadinya gempa bumi berkekuatan besar.