SUARA TRENGGALEK – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk dan KB) Kabupaten Trenggalek tengah mempersiapkan pelaksanaan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang dijadwalkan berlangsung pada Februari 2025.
Kepala Dinkes Dalduk dan KB Kabupaten Trenggalek Sunarto, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan puskesmas, laboratorium kesehatan masyarakat, serta melakukan pemetaan sasaran PKG.
Selain itu, pemetaan fasilitas kesehatan, alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) juga telah dilakukan untuk memastikan kesiapan layanan.
“Kami juga sudah menyusun SOP pelayanan serta melakukan simulasi agar saat pelaksanaan nanti berjalan lancar,” ujar Sunarto.
Tiga Skema Pelaksanaan PKG
Program pemeriksaan kesehatan gratis akan diselenggarakan dalam tiga skema utama, yaitu:
• PKG Hari Ulang Tahun – Masyarakat dapat melakukan pemeriksaan kesehatan gratis pada hari ulang tahunnya hingga 30 hari setelahnya.
• PKG Sekolah – Menyasar anak-anak usia sekolah (7-17 tahun) yang akan dilaksanakan pada Juli 2025.
• PKG Rutin – Pemeriksaan kesehatan yang dapat diakses oleh masyarakat umum sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Untuk mempermudah layanan, masyarakat diimbau mengunduh aplikasi SatuSehat Mobile, meski tidak ada syarat khusus untuk mendapatkan layanan PKG.
Pemeriksaan Kesehatan Gratis yang Tersedia
PKG akan mencakup berbagai pemeriksaan kesehatan sesuai dengan usia peserta, mulai dari skrining awal, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan laboratorium. Beberapa layanan pemeriksaan kesehatan gratis yang tersedia antara lain:
• Skrining kesehatan umum: Perokok, kebugaran, tuberkulosis, kesehatan jiwa.
• Pemeriksaan laboratorium: Hipotiroid kongenital, kadar gula darah.
• Skrining kanker: Kanker payudara, leher rahim, dan usus.
• Skrining penyakit lainnya: Stroke, jantung, dan ginjal.
Integrasi dengan Program Nasional
Pelaksanaan PKG di Kabupaten Trenggalek akan dimulai di puskesmas dan jaringannya, dengan kemungkinan diperluas ke fasilitas kesehatan lainnya di masa depan. Program ini juga diintegrasikan dengan Integrasi Layanan Primer (ILP) yang didanai melalui APBN dan klaim BPJS.
Sunarto menambahkan bahwa sebagian masyarakat sudah mendapatkan layanan kesehatan serupa melalui posyandu balita, posyandu remaja, posbindu, hingga pemeriksaan rutin di sekolah yang telah terintegrasi dengan ILP.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Mari kita manfaatkan program ini agar masyarakat Trenggalek lebih sehat dengan deteksi dini dan intervensi dini,” tutupnya.
