SUARA TRENGGALEK – Pasca insiden tiga bocah tenggelam di kolam renang Tirta Jwalita Trenggalek pada tahun 2023 lalu, nampaknya pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan enggan mengelola kembali destinasi wisata tersebut.
Bahkan, hingga saat ini pihak pemerintah masih menunggu investor atau pihak ke tiga yang siap dan mampu mengelola destinasi wisata milik plat merah itu.
Komisi II Dorong Proses Pembukaan Kolam Renang
“Kami telah menyarankan kepada Dinas Pariwisata untuk bekerjasama dengan pihak ketiga,” tutur Mugianto, Ketua Komisi II DPRD Trenggalek, Rabu (29/1/2025).
Mugianto juga menjelaskan jika pengelolaan kolam renang jawalita tersebut bekerjasama dengan pihak ketiga, maka Pemkab Trenggalek tinggal membuat kesepakatan saja.
“Pada pengelolaan ini Pemda hanya menerima bersih dari pendapatan dari pengelolaan tersebut,” ungkapnya.
Terkait lamanya tidak ada investor masuk, Mugianto memperkirakan karena pihak investor masih menghitung untung rugi dalam proses revilatalisasi baru.
Jika kendalanya ada pada hal itu, bisa saja pihak Dinas menuangkan MoU atau kerjasama dengan menyepakati anggaran revitalisasi dibebankan pada Dinas atau pihak ketiga.
“Jadi pembukaan ini masih menunggu pihak ketiga, jika tidak ada pihak ketiga kelihatannya Dinas masih enggan mengelola dan membukanya,” terangnya.
Disparbud Masih Menunggu Minat Investor Kolam Renang
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek, Sunyoto, menerangkan jika terus berupaya mencari solusi untuk menghidupkan kembali aset tersebut.
“Saat ini ada dua investor lokal telah menunjukkan minat untuk mengelola kolam renang,” jelasnya.
Namun demikian, Sunyoto mengatakan jika pihaknya masih mempelajari dan berkoordinasi agar kontribusi di berikan benar-benar maksimal. Karena kolam renang Tirta Jwalita ini berada pada lokasi strategis.
Bahkan, memang perlu adanya Revitalisasi kolam renang jwalita ini, karena dinilai dapat memberikan dampak positif, tidak hanya sebagai sumber PAD.
“Selain pendapatan, tetapi juga sebagai daya tarik wisata yang mampu meningkatkan ekonomi lokal,” jelasnya.
Pihaknya juga mengatakan jiak proses negosiasi dengan investor mencakup evaluasi kelayakan, regulasi dan kontribusi yang diharapkan dari pengelolaan kolam renang.
Ia optimistis jika akan ada langkah konkret untuk merevitalisasi kolam renang jwalita ini tahun ini. Namun harus berhati-hati.
“Hal itu untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil tetap mengutamakan kepentingan masyarakat,” pungkasnya.